Jakarta -Hingga Oktober 2013, utang pemerintah
Indonesia mencapai Rp 2.276,98 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp
3,22 triliun dibandingkan dengan posisi September 2013 yang sebesar Rp
2.273,76 triliun.
Bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012
yang sebesar Rp 1.977,71 triliun, utang pemerintah di Oktober 2013 naik
cukup tinggi. Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah
Indonesia berada di level 27,6% hingga Oktober 2013.
Jumlah utang
pemerintah dengan denominasi dolar AS hingga Oktober 2013 mencapai US$
202,68 miliar. Turun dibandingkan utang di akhir 2012 yang mencapai US$
204,52 miliar. Namun karena nilai tukar rupiah yang melemah, total utang
pemerintah dalam rupiah menjadi besar.
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Kamis (21/11/2013).
Utang
pemerintah di Oktober 2013 tersebut terdiri dari pinjaman Rp 658,37
triliun, naik dibanding akhir 2012 Rp 614,61 triliun. Kemudian berupa
surat berharga Rp 1.618,53 triliun, naik dibanding akhir 2012 yang
sebesar Rp 1.361,1 triliun.
Jika menggunakan PDB Indonesia yang
sebesar Rp 8.241,9 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga akhir
Oktober 2013 sebesar 27,6%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga Oktober 2013 adalah:
- Bilateral: Rp 370,47 triliun
- Multilateral: Rp 253,91 triliun
- Komersial: 31,76 triliun
- Supplier: Rp 340 miliar
- Pinjaman dalam negeri: Rp 1,88 triliun
Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:
- Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
- Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
- Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
- Tahun 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
- Oktober 2013: Rp 2.276,89 triliun (27,6%)
Tahun ini pemerintah berencana menarik utang baru senilai Rp 215,4 triliun untuk menutupi defisit anggaran yang nilainya mencapai Rp 224,2 triliun.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bakal mengurangi proyek-proyek yang menggunakan utang luar negeri.
0 comments:
Post a Comment