Letupan-letupan dari bawah laut mengagetkan masyarakat Sangihe, Sulawesi
Utara. Penduduk terus menelusuri suara gemuruh berasal, mereka pun
terkejut melihat temuan yang didapat. Ternyata selama ini, sebuah gunung
berapi bersemayam di bawah perairan.
Peristiwa tersebut terjadi
pada 1919. Warga setempat menyebut puncak gunung dengan Banua Wuhu,
letaknya di Pulau Mahangetan, Sangihe. Fenomena ini hanya berjarak 400
meter dari bibir pantai, jika terus beranjak ke arah Barat Daya, maka
gunung berapi itu akan ditemukan.
Jika tubuh Gunung Krakatau
sebagian ditelan laut, sebagian lagi menganga di udara. Berbeda dengan
Banua Wuhu, seluruh bagian gunung tenggelam.
Lokasi ini surganya
para penyelam, mereka dapat melihat gunung dari jarak dekat, tanpa
adanya ancaman bahaya dari lava dan udara beracun. Sungguh unik, bahkan CNN menobatkan Banua Wuhu sebagai salah satu tempat menyelam teraneh di dunia.
Tapi
penyelam tetap harus berhati-hati. Puncak Banua Wuhu ditandai dengan
keluarnya gelembung di antara bebatuan, yang suhunya mencapai 37-38
derajat celcius. Jika gelembung menyentuh tangan maka dapat membakar
kulit.
Biota laut lebih indah ketika menyelam lebih dalam,
dinding gunung berapi menambahkan aksen artistik. Melengkapi cantiknya
terumbu karang, spons, dan berbagai spesies ikan.
Laut begitu
gelap dan melahirkan suasana mistis, terutama ketika matahari tak cerah.
Terkadang suara deruan gunung pun dapat terdengar. Masyarakat setempat
percaya bahwa Gunung Banua Wuhu berpenghuni. Mereka kerap melangsungkan
ritual Tulude pada saat-saat tertentu.
Sumber: CNN/Sangihe.go.id
Tuesday, November 5, 2013
Fenomena Gunung Api Bawah Laut di Sulawesi Utara
10:07 AM
PT Equityworld Futures Surabaya
No comments
0 comments:
Post a Comment