Sebuah asteroid akan melintas pada jarak terdekat dengan Bumi pada Kamis (10/1/2013). Asteroid tersebut bernama Apophis 99942, ditemukan pada bulan Desember tahun 2004 lalu yang bernama awal: Asterod 2004 MN4.
Apophis adalah nama dari mitologi Mesir untuk Dewa Kegelapan. Selain itu nama yang juga populer untuk jenis asteroid ini adalah “asteroid Kentang” karena bentuknya seperti umbi kentang.
Asteroid “Dewa Kegelapan” ini sempat membuat banyak berita heboh di beberapa tahun terakhir karena diprediksi akan kembali lagi dan menghantam Bumi pada tahun 2029 dan 2036.
asteroid-apophisSedangkan untuk Kamis pagi tanggal 10 Januari 2013, asteroid ini masih melintas jauh dari Bumi.
Pada titik terdekatnya dengan Bumi, Apophis akan berjarak 14,5 juta kilometer.
“Titik terdekatnya akan dicapai Kamis, 10 Januari 2013 sekitar pukul 07.00 WIB,” kata Thomas Djamaluddin, profesor astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Asteroid tidak akan tampak dari sudut pandang pengamat di Indonesia. Sementara masyarakat Eropa mungkin bisa mengobservasinya dengan teleskop walau sangat redup.
Asteroid ini melintas secara periodik di dekat Bumi. Setelah tahun ini, Apophis akan melintas di dekat Bumi lagi pada tahun 2029 dan 2036.
Apophis 99942 menarik perhatian karena pernah diprediksikan bisa menghantam Bumi. Sesaat setelah penemuannya, astronom memperkirakan asteroid ini bisa menumbuk Bumi tahun 2029.
Apa yang akan terjadi? Kekuatan ledakan akibat asteroid berukuran 275 meter ini 100.000 kali ledakan bom Hiroshima.
Saat itu, persentase terjadinya tumbukan mencapai 2,7 persen. Namun, prediksi itu segera direvisi setelah dilakukan studi lebih lanjut. Tak ada potensi tumbukan pada tahun tersebut.
Beberapa tahun kemudian, muncul prediksi lagi bahwa Apophis bisa menumbuk Bumi pada 13 April 2036. Peluang tumbukan adalah 1 banding 45.000.
Penampakan sebenarnya Apophis melalui teleskop bintang
Namun prediksi itu kembali direvisi. Astronom dari Columbia University, di Amerika Serikat, David Helfand, seperti diberitakan EarthSky, pada Selasa (8/1/2013), mengungkapkan, potensi tumbukan adalah 1:250.000, hampir nol.
Untuk lintasan dekat Bumi pada kali ini, Thomas mengatakan, “Tak ada dampak apa pun yang terjadi pada Bumi.”
Prediksi datangnya kembali Asteroid Apophis dan menghantam Bumi di Tahun Mendatang
Para ilmuwan memprediksi bahwa asteroid yang ditemukan pada bulan Desember 2004 dan bernomer 99942 dan berkode MN4 ini adalah suatu ancaman yang serius bagi planet Bumi.
Untuk itu, para astronom menamakannya Apophis, atau “Dewa Kegelapan” dalam mitologi Mesir Kuno, dan menjadi bernama Apophis 99942, atau nama komplitnya 2004 MN4 Apophis-1 Lorenzo Barcella.
Pada tahun 2029, Apophis akan kembali lagi menuju Bumi dari pinggir tata surya untuk mendekati matahari sesuai orbit naturalnya. Saat perjalanan menuju matahari, asteroid ini akan mendekati Bumi pada 13 April 2029, pada hari Jumat.
Jika tak terjadi tumbukan dengan Buni, asteroid Apophis akan terus melewati Bumi dan memutari matahari, lalu akan kembali menjauhi matahari dan kembali melintasi garis orbit Bumi.
Pada kesempatan kedua kalinya ini, asteroid Apophis juga masih beresiko dan tetap akan dapat menghantam Bumi.
Artinya, lolos benturan saat mendekati Bumi dan menuju matahari tahun 2029 tanggal 13 April hari Jum’at, dan akan kembali mendekati Bumi untuk kedua kalinya saat Apophis menjauh dari matahari tahun 2036 dan pada tanggal yang sama 13 April, namun di hari Minggu.
Namun lintasan Apophis disaat menuju matahari itulah, akan berpapasan sangat dekat dengan Bumi, lebih dekat dan lebih rendah dari satelit komunikasi kita.
Maka peristiwa ini akan membuat suatu catatan baru, bahwa Apophis adalah benda langit berukuran besar pertama dan satu-satunya yang pernah dipantau secara ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ia mendekati Bumi.
Saat mendekati Bumi, lintasan Apophis baru dapat diprediksi lebih akurat. Namun untuk sementara, lintasan ini akan ada yang namanya rentang jarak “penyimpangan” , misal: dari titik A yang paling jauh dari Bumi dan titik B yang paling dekat dengan Bumi.
Diantara kedua titik A dan B tersebut, akan ada lagi jarak “celah” sepanjang 500 kilometer di dekat atmosfir Buni diangkasa. Celah ini dinamakan lubang kunci atau “keyhole”.
Jika Astroid tersebut berada dititik teratas dari celah keyhole, maka akan lebih mendekati ke wilayah Amerika Utara. Dan jika berada di titik terbawah dari celah “lubang kunci” itu, maka Asteroid Apophis akan jatuh di samudra Pasifik.
Saat jatuh di samudera Pasifik, asteroid Apophis akan menghantam permukaan Samudera dan terus mendesak ke dasar laut hingga sedalam 3 mil atau 4,8 kilometer dari dasar lautan dan akan membuat lubang sangat besar seluas 3 mil.
apophis near collideAkibat hantaman sangat kuat di Samudera Pasifik tersebut, maka pada hantaman pertama, air laut akan menyingkirdan naik menjadi tsunami setinggi 55 kaki.
Lalu pada saat yang hampir bersamaan, tsunami yang sangat besar akan menyusul setinggi 3 mil berbentuk mirip tembok lingkaran. Pada saat ini Astroid sepenuhnya sudah di dalam Samudera Pasifik.
Efek selanjutnya, karena air laut terhempas dan menjulang setinggi 3 mil seperti tembok melingkar, pada beberapa detik kemudian, efek seperti tetesan air digelas akan terjadi, yaitu “tembok air” melingkar setinggi 3 mil akan kembali ke titik tengah dan menyatu kembali.
Disaat menyatu kembali ke titik tengah dimana asteroid itu tenggelam, air laut setinggi 3 mil akan bersamaan menyatu, akibatnya akan menghasilkan tinggi air raksasa besar, hingga sampai atmosfir Bumi!
Akibat gaya gravitasi, kekuatan energi air yang sangat tinggi itu kemudian akan kembali lagi terjun menuju ke bawah, menghujam ke Samudera Pasifik. Begitu kuat energi ini maka kecepatan waktu dari tsunami (yang mirip dinding air) pertama dan kedua hanya terjadi dengan rentang waktu sekitar 50 detik saja!
Kemudian untuk kesekian kalinya akan membuat tsunami lagi dan memecah dari titik tengah lingkaran dan mulai membuat lingkaran tembok air yang semakin membesar. Efek ini mirip jika setetes air kita jatuhkan dari ketinggian di dalam sebuah baskom atau gelas.
Namun tsunami yang terjadi ini sangat berbeda dengan tsunami-tsunami yang pernah ada, termasuk tsunami di Aceh atau di Jepang. Jika tsunami selama ini hanya menuju ke satu arah (dari laut ke daratan lalu air tenang kemudian baru terseret ke laut secara perlahan) namun tsunami kali ini berbeda, tsunami akibat hantaman asteroid ditengah laut ini akan terjadi berulang-ulang dan bertubi-tubi dalam waktu yang sangat panjang.
Jarak pengulangan antar tsunami hanya 1/4 mil saja atau setara hanya 400 meter, jadi anda dapat melihat tembok air setinggi bermil-mil berderet dan berbaris dengan jarak tiap tembok masing-masing hanya 400 meter mil, berderet menuju ke arah luar dari titik tengah tumbukan Apophis yang telah terjadi sebelumnya! Wow!
Untuk lebih detal dan jelas, bagaimana tentang datangnya asteroid Apophis di tahun 2029 dan 2036? anda melihat video penjelasan oleh seorang astronom, ilmuwan sekaligus Direktur Hyden Planetarium dan American Museum of Natural History, Neil deGrasse Tyson dibawah ini (dalam bahasa Inggris). Disana akan dijelaskan bagaimana jika asteroid Apophis benar-benar menabrak Bumi dimasa mendatang.
0 comments:
Post a Comment