Thursday, November 7, 2013

Samosir Sang Anak Malas & Kutukan Danau Toba

Karo - Berpetualang ke Kabupaten Karo, Sumut, Anda pasti penasaran dan ingin menikmati pemandangan bagus Danau Toba yang mendunia. Banyak turis senang menyaksikan keindahan langsung danau yang punya kisah kutukan bapak dan sang anak.

Dilansir dari dongeng.org, Kamis (7/11/2013) ada petani bernama Toba yang hobi memancing di sungai dekat rumahnya. Saat memancing, ia dibuat kesal karena lama tak mendapat ikan seperti biasa. Sekalinya dapat, Pak Toba membawa pulang ikan yang amat besar.

Saat hendak membakar ikan untuk dimakan, persediaan kayu bakar di dapur habis. Ia mengambil kayu bakar ke halaman rumah. Saat membuka pintu rumah, ia kaget melihat ikan tadi berubah menjadi wanita cantik.

Sesaat, Pak Toba jatuh cinta dan melamarnya tapi dengan syarat menyembunyikan asal-usul wanita itu. Akhirnya mereka menikah dan punya anak laki-laki bernama Samosir. Setiap hari Samosir punya kebiasaan mengantarkan makanan ke ladang untuk ayahnya.

Suatu saat, ia menolak mengantarkan makanan untuk ayahnya. Ia tetap mengantar makanan itu walaupun tidak ikhlas. Sesampainya di ladang, makanan tadi hanya sisa sedikit karena dimakan. Ayahnya lapar sekali dan memarahi Samosir dengan mengeluarkan kalimat kutukan, "Dasar anak kurang ajar, keturunan ikan!"

Ia menangis dan pulang mengadu kepada ibunya. Ibunya sedih, sebab suaminya melanggar janji. Lalu ibunya menyuruh Samosir pergi memanjat pohon kayu di tepi sungai. Hujan deras disertai suara gemuruh besar datang. Samosir melompat ke sungai dan berubah menjadi ikan besar. Air sungai itu meluber ke mana-mana dan Pak Toba pun tenggelam.

Dari kisah itulah masyarakat Danau Toba dan Pulau Samosir mempercayai legenda itu sampai diabadikan menjadi sebuah nama. Pulau Samosir yang berada di tengah danau merupakan bentukan dari gunung berapi yang meletus puluhan ribu tahun silam

Danau yang digadang-gadang paling besar di kawasan Asia Tenggara ini sedari dulu selalu memberikan kesan berbeda kepada turis walau sudah sering ke sana. Menikmati Danau Toba tak cukup membutuhkan waktu satu hari saja.

Dalam perjalanan menuju Danau Toba, traveler sudah disuguhi pemandangan perkebunan tanaman khas Sumut yang segar milik warga sekitar. Apalagi kalau kaki sudah menginjak bukit di tepi danau. Traveler dibuat tergila-gila dan ingin segera memotret panorama danau ini dari sudut manapun. Birunya air danau dan langit yang cerah seakan-akan menempel.

Danau Toba terbukti menyimpan keindahan yang tak ada habisnya. Tepian danau yang berupa lekukan bukit hijau, menjadi tempat favorit traveler menghabiskan waktu di Danau Toba. Wisatawan seluruh dunia bisa jadi berkumpul di sana demi menyaksikan birunya air danau yang menawan bak di tepi laut.

Tak lengkap rasanya jika sudah sampai di Danau Toba tapi tidak menyeberang Pulau Samosir. Tengoklah kehidupan warga Pulau Samosir dengan kapal motor. Kapal tersebut juga merupakan moda transportasi utama yang mengangkut warga Samosir saat menyeberang ke Danau Toba menuju Parapat.

Waktu tepat mengelilingi danau ini adalah saat senja menjelang. Pemandangan sunset yang menyembul begitu istimewa dan memberi kesempurnaan Anda liburan ke Danau Toba. Selepas itu, beristirahatlah untuk mengumpulkan tenaga menyisir Danau Toba pada esok hari.

Bila pagi tiba, bergegaslah ke sebuah menara pandang yang dibangun 25 tahun lalu bagi Anda yang ingin lebih sempurna menikmati pemandangan danau dari atas, Menara Tele namanya. Dengan membayar tiket sebesar Rp 2.000 Anda semakin puas menyaksikan Danau Toba nan rupawan. Keren!

Setiap tahun Danau Toba pun selalu mengadakan festival budaya yang menyedot perhatian turis dari banyak negara. Sungguh banyak yang ditawarkan danau paling legendaris di Indonesia ini.








0 comments:

Post a Comment

 
equityworld futures pusat