Sumber VIVAnews - Equityworld Futures : Sungguh tragis kisah cinta yang dialami
seorang wanita Arab Saudi bernama Huda al-Niran. Demi bisa menikahi
pria pujaannya, Huda rela kabur dari rumahnya dan menyusul kekasihnya,
Arafat Mohammed Tahar di Yaman.
Namun, malang, Huda malah ditangkap oleh otoritas Yaman, karena dianggap telah masuk tanpa izin ke negara itu. Laman Dailymail, Minggu, 24 November 2013 melansir, kini Huda berada di dalam bui dan memasuki tahap persidangan.
Wanita berusia 22 tahun itu hadir di persidangan pada Minggu
kemarin dan memohon kepada hakim agar diizinkan tetap berada di Yaman.
Dia mengaku telah menentang keinginan keluarganya yang menolak
menikahkannya dengan Arafat.
Di dalam pengadilan, Huda bahkan menolak pengacara yang disediakan
Kedutaan Besar Arab Saudi. Huda takut akan ditekan oleh pihak Kedubes
agar segera kembali pulang ke rumah.
Hal itu lantaran, dia takut keluarganya akan menyiksanya karena
telah kabur dari rumah.Tekanan bahkan telah dirasakan oleh Peme rintah
Yaman, karena kisah cinta ala Romeo dan Juliet itu telah menarik
perhatian luas publik.
Untuk dapat membebaskannya dari ancaman pengusiran, Huda menerima
pengacara yang disediakan oleh sebuah organisasi non Pemerintah Yaman
bernama Hood. Menurut sang pengacara, Abdel Rakib al-Qadi, kasus ini
diharapkan akan berakhir sesuai keinginan kliennya.
"Ini merupakan sebuah kasus kemanusiaan dan seharusnya tidak membuat ketegangan di antara kedua negara," ujar Abdel.
Sementara itu, di luar gedung pengadilan, para pendukung Huda berunjuk rasa dan berteriak: "Kami semua bersama Huda".
Pada sidang kemarin, belum ada keputusan akhir yang diambil.
Namun, apabila Huda terbukti bersalah, maka dia terancam akan diusir
dari Yaman. Namun, Huda tidak berdiam diri begitu saja.
Menurut perwakilan dari Komisi Tinggi PBB khusus pengungsi, Huda
telah mengajukan permohonan suaka ke Yaman. Perwakilan dari Komite HAM
(HRW) New York, Huda meminta suaka karena nyawanya sudah terancam.
"Dia takut akan diberikan hukuman fisik oleh anggota keluarganya,
yang dia sebut pernah memukulnya di masa lalu, jika dia kembali ke
rumahnya di Saudi," ujar HRW dalam pernyataan tertulisnya.
0 comments:
Post a Comment