Thursday, November 14, 2013

Investasi Apa yang Cocok untuk Jangka Waktu 10 Tahun?

http://images.detik.com/content/2013/11/14/4/135629_uangcepean.jpg
Kondisi pasar global yang tengah bergejolak memberikan dampak pada pasar dalam negeri khususnya pasar modal Indonesia. Hal ini ditandai dengan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Lalu, investasi apa ya yang cocok di tengah kondisi pasar yang bergejolak tersebut?

Berikut pemaparan Director of Business Development PT Manulife Asset Manajemen Indonesia Putut Endro Andanawarih saat konferensi persnya di Jakarta, Kamis (14/11/2013).

"Kalau bicara investasi, kembali ke tingkat risiko dari masing-masing orang dan jangka waktu investasinya harus disesuaikan dengan profil risiko. Mana yang paling baik, itu kuncinya jangka waktunya berapa lama dan tingkat risiko yang berani diambil berapa lama," ujar Putut.

Dia mencontohkan, untuk investasi dengan jangka waktu 10 tahun, ada baiknya seseorang memilih produk investasi seperti saham. Dengan imbal hasil atau return instrumen saham yang rata-rata di atas 20% per tahun, seseorang menjadi salah satu investor untuk bisa melirik investasi jangka panjang ini.

"Tapi apakah 100% ditempatkan di saham, nggak kan? Jadi sarannya belinya bertahap. Sekarang beli saham 10% dari pendapatan, itu artinya kita dipaksa untuk belajar (investasi)," terangnya.

Namun, perlu diingat bahwa dalam berinvestasi harus paham betul bahwa imbal hasil yang tinggi pasti memiliki tingkat risiko yang tinggi. Untuk itu, perlu adanya alternatif instrumen investasi lainnya untuk mengantisipasi gejolak pasar.

Disarankan, ketika investasi yang 10 tahun itu memasuki satu tahun masa jatuh tempo, maka pindahkanlah instrumennya ke reksa dana tetap misalnya yang tingkat risikonya lebih minim.

"Nanti mendekati waktu kita mau pakai, jatuh tempo, nah ini mulai switch ke instrumen-instrumen yang risikonya lebih rendah. Reksa dana saham mungkin, reksa dana saham paling bagus, tapi ke depan, sebelum setahun masuk jatuh tempo pindahin ke reksa dana pendapatan tetap," paparnya.

Saat ini, Putut menyebutkan, rata-rata return reksa dana saham per tahun mencapai di atas 20%, reksa dana pendapatan tetap 14-15%, dan reksa dana pasar uang rata-rata 7%.

"Tapi kembali lagi 20% return saham setiap tahun? Nggak kan, tahun ini 20%, 2 tahun lalu bisa 80%, tahun 2008 minus 50%. Jadi perlu diingat bahwa dalam investasi itu high return high risk," tandas Putut.

0 comments:

Post a Comment

 
equityworld futures pusat