Friday, November 15, 2013

Tangkal Santet Rumah Anas, Tiup Terompet

CERITA mistis terutama santet di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menguat seiring makin benderangnya suatu kasus. Dalam penggeledahan salah satu rumah mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur misalnya, seorang pria mengenakan blangkon meniup terompet dari tanduk atau disebut sofar.
Bukannya berperan menjadi ‘prajurit’ yang meniup terompet sebagai tanda dimulainya perang, tapi pria yang tidak mau menyebutkan namanya itu mengatakan tindakannya untuk membantu KPK mencegah santet.
Penggeledahan rumah berornamen Jawa tersebut memang berlangsung suram, diiringi hujan rintik-rintik. Menjelang maghrib, muncul sesosok pria yang tak dikenali datang secara tiba-tiba di depan rumah Anas. Tidak ada yang menyangka ketika pria dengan belangkon coklat, memakai baju kemeja coklat bergaris, dan celana panjang berwarna krem tersebut tiba-tiba memainkan alat tiup yang disebutnya sofar.
Suara yang keluar dari tanduk itu menyerupai bunyi terompet perang seperti di film-film kolosal. Spontan, belasan pekerja media terkejut dan beberapa di antaranya merinding namun tak ada yang mendekati pria itu.
Lelaki berusia 30-40 tahun yang mengenakan kacamata itu membunyikan terompet tersebut sebanyak 4 sampai 5 kali tiupan. Setelah itu, dia menyusuri jalan di samping rumah Anas
Setelah itu, pria menjauhi rumah Anas. Tak jauh dari rumah berwarna dominan cokelat itu, pria itu kembali meniupkan terompet bernama sofat itu sambil menghadap rumah Anas.
Pekerja media langsung mengejarnya dan hendak mewawancari tujuan pria tersebut. Akan tetapi tak banyak kata yang keluar dari pria berlogat Jawa itu."Untuk perlindungan KPK," ujar pria itu sambil menjauhi rumah Anas.
Setelah selesai melakukan ritualnya, terompet melengkung berwarna coklat itu dimasukkan ke dalam sebuah sarung berwarna hitam. Tidak diketahui dari mana asal pria tersebut.
Percaya tak percaya, aura mistis juga melingkupi setiap langkah KPK. Menurut berbagai cerita, banyak keluarga koruptor yang mencoba menggunakan kekuatan gaib untuk membantu agar terbebas dari belenggu korupsi.
Seorang pejabat di KPK menuturkan pengalaman mistis itu. Ia mengaku pernah dilaporkan petugas yang menemukan bungkusan putih di sudut ruangan di KPK. Setelah dibuka, bungkusan putih itu berisi kulit kambing dengan rajah atau tulisan huruf arab.
"Tapi kejadian seperti itu bukan yang pertama," kata pejabat itu. Sebelumnya kata dia, bungkusan putih berisi benda aneh juga pernah ditemukan petugas sekitar pukul 05.00 pagi di pojok gedung.
Pengalaman aneh juga pernah dialami penghuni suatu lantai di Gedung KPK. Saat itu, masih periode pimpinan KPK jilid 2. Tiba-tiba, semua penghuni di lantai itu mendadak sakit. Tidak jelas penyebabnya. Namun malam harinya, petugas keamanan memang melihat ada sinar yang mengelilingi atap gedung.
Yang tak kalah mengherankan, seorang tersangka di KPK pernah menghubungi seorang dukun. Wanita tersangka itu meminta kepada dukun untuk mengirimkan santet kepada pimpinan KPK. Tanpa disadari, percakapan politisi cantik itu tersadap KPK. Beruntung, tak ada kejadian yang aneh menimpa pimpinan KPK.
Di beberapa kesempatan, Ketua KPK, Abraham Samad mengaku tak khawatir dengan isu santet maupun jawara di balik para kasus korupsi yang tengah ditangani KPK. Abraham menegaskan, KPK yakin kebenaran selalu mendapat perlindungan dari Tuhan.
"Masak kita takut sama itu. Kita takut sama Allah," kata Abraham beberapa waktu lalu.
Sekelumit cerita ini merupakan suatu pengalaman, dimana perlawanan terhadap pemberantasan korupsi ini tak selamanya datang menyerang fisik, ide, maupun kewenangan. Lebih dari itu, ancaman metafisik itu nyata terjadi di KPK.
Untuk kasus Anas dalam korupsi Hambalang, apakah terompet itu bak bunyi Sangkakala Malaikat Israfil yang menandakan ‘kiamat’?ins

0 comments:

Post a Comment

 
equityworld futures pusat