Friday, November 15, 2013

AS Hendak Kuasai Hak Paten dan Hak Cipta

AS berusaha memiliki kekuasaan yang lebih besar atas hak paten dan hak milik, demikian bocoran yang dirilis WikiLeaks mengenai negosiasi rahasia dibalik salah satu perjanjian perdagangan terbesar di dunia.


AS berusaha memiliki kekuasaan yang lebih besar atas hak paten dan hak milik, demikian bocoran yang dirilis WikiLeaks mengenai negosiasi rahasia dibalik salah satu perjanjian perdagangan terbesar di dunia.
Situs Whistle Blower milik Julian Assange – WikiLeaks menerbitkan  pasal hak kekayaan intelektual dari perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik, yang sedang dinegosiasikan diantara 12 negara yang menguasai 40 persen ekonomi dunia.
Teks menunjukkan ketidaksepakatan luas di kalangan negosiator, meskipun Presiden Barack Obama mendesak agar kesepakatan itu dirampungkan pada akhir tahun ini.
Dibanyak paragraf dalam dokumen itu menunjukan, AS dipandang menekan agar perusahaan mendapat ruang yang lebih luas untuk mencari paten di bidang medis, sebuah langkah yang berpotensi membatasi obat generik lebih murah dibanyak kawasan.
Dalam catatan itu juga tampak, sebagian besar negara berbeda pendapat dengan AS dan mendukung pembebasan selama dua dekade di bawah Organisasi Perdagangan Dunia untuk paten di daerah tertentu yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.

Bocoran itu juga menunjukkan AS dan Jepang  berusaha membatasi banyak negara menyangkal paten mengenai argumen bahwa produk tidak mengakibatkan "keberhasilan yang ditingkatkan".

Pemimpin obat generik, India yang bukan bagian dari perundingan Kemitraan Trans-Pacific, menyebutkan alasan untuk menolak perlindungan paten ini, membuat marah perusahaan farmasi besar.
Profesor Thomas Faunce dari Universitas Nasional Australia mengatakan penting memahami bagian yang tidak disepakati tersebut.
"Ada sedikitnya 3 – 4 contoh kasus dimana Australia telah mengusulkan perubahan yang terkait kepentingan kesehatan masyarakat yang langsung ditentang oleh negara-negara lain, terutama Amerika Serikat, "katanya.
Profesor Faunce mengatakan dokumen ini mengungkapkan Australia menentang pengadilan paten, dan pembatasan pada obat-obatan generik.
Public Citizen, sebuah kelompok advokasi Washington yang kritis terhadap globalisasi, menuduh bahwa Kemitraan Trans-Pasifik menandai langkah mundur yang akan mengunci konsumen dalam harga obat-obatan yang mahal.
"Intimidasi memalukan pemerintahan Obama atas nama perusahaan obat raksasa hanya akan penderitaan dan kematian di negara-negara Asia-Pasifik," kata Peter Maybarduk, Direktur akses global Public Citizen pada program obat-obatan, dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan farmasi secara tradisional berpendapat bahwa mereka membutuhkan pendapatan dari penemuan mereka untuk mendanai penelitian lebih lanjut tentang pengobatan yang bisa menyelamatkan hidup.
Dalam bagian terpisah, AS dan Australia ditandai sebagai penentang langkah untuk membatasi tanggung jawab penyedia layanan internet mengenai pelanggaran hak cipta yang terjadi melalui jaringan mereka.
Obama berpendapat bahwa Kemitraan Trans-Pasifik akan menciptakan lapangan kerja AS dengan meningkatkan ekspor, sambil memastikan standar lingkungan tenaga kerja dan sektor informal.
Seorang juru bicara untuk kantor Perwakilan Dagang AS menolak mengomentari isi atau keaslian dokumen yang dirilis oleh WikiLeaks dengan mengatakan bahwa negosiasi masih sedang berlangsung.

Tapi bocoran ini memperbarui kekhawatiran dikalangan basis politik Obama, yang telah mengeluhkan usulan itu belum dikonsultasikan dalam negosiasi.
Kemitraan Trans-Pasifik diawaki Amerika Serikat, Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam.
Kelanjutan perundingan Kemitraan Trans-Pasifik dijadwalkan akan dilakukan di Kota Salt Lake, Utah, Amerika Serikat minggu depan.

0 comments:

Post a Comment

 
equityworld futures pusat