Pasuruan - Mengumpulkan uang Rp 13 juta untuk membeli
sapi kurban bukan perkara mudah bagi Bambang (51), tukang becak asal
Kelurahan Pucangan Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan. Dia sering kerja
lembur agar bisa banyak menabung.
Tabungan yang dimaksud adalah
celengan dari kayu yang ia pasang di jok becaknya. Setiap ada habis
narik ia selalu menyisihkan uang dimasukan ke celengan tersebut.
Diakui
Bambang semangat kerja itu terdorong oleh niatnya untuk membeli sapi
kurban. "Sering lembur," kata Bambang usai menyerahkan sapi kurban
seharga Rp 13 juta ke Takmir Masjid Al-Ikhlas, Senin (14/10/2013).
Biasanya,
Bambang berangkat bekerja mulai pukul 06.00 Wib hingga pukul 14.00 Wib.
Sejak celengan kayu dipasang di jok becaknya, ia lebih sering
memperpanjang jam kerjanya bahkan sampai malam hari.
Bahu-membahu
dengan istrinya, Mahmudah yang bekerja sebagai tukang pijat akhirnya
pada tahun ini, cita-cita masa kecilnya untuk berkurban sapi terwujud.
Ketua
Takmir Masjid Al-Iklhas Nursalim Jamil menuturkan, selain dikenal
pekerja keras, Bambang juga taat beribadah. Ayah satu anak ini juga
dikenal pendiam dan baik. "Pak Bambang orangnya memang dikenal baik,"
ujar Nursalim.
Bambang (51), seorang tukang becak akhirnya bisa
meraih apa yang ia cita-citakan sejak kecil. Dari hasil menabung selama
bertahun-tahun, ia mampu membeli seokor sapi untuk dikurbankan pada Hari
Raya Idul Adha.
equity world
Tuesday, October 15, 2013
Tukang Becak Berkurban Sapi
8:47 AM
PT Equityworld Futures Surabaya
No comments
0 comments:
Post a Comment