Seperti diberitakan Daily Mail yang dimuat Liputan6.com, Selasa (22/10/2013), 21 orang itu kemudian berkumpul di tepi Sungai Cuyahoga pada hari Sabtu, 19 Oktober dan mempersiapkan diri untuk proses pembakaran tersebut. Lalu seluruh bagian tubuh mereka terbakar, dan akhirnya Guinness World Record menetapkan aksi nekat itu sukses memecahkan rekor.
Mereka berbaris membentuk lingkaran di luar sebuah restoran lokal di dekat sungai itu, yang terkenal karena polusi yang dianggap sebagai pemicu terjadinya kebakaran di lokasi tersebut sebanyak 13 kali. Kemudian, para manusia api itu ditutupi pakaian tahan api, dan diolesi gel khusus untuk melindungi mereka dari panas kobaran si jago merah.
Kedatangan mereka pun disambut oleh kerumunan lebih dari 1.500 orang, yang menghitung mundur detik-detik aksi pembakaran 21 manusia api oleh sekelompok pemegang obor.
Kathy Simone, salah satu istri dari si manusia api itu harus mengatur suaminya, Menteri Mark Simone agar terbakar.
"Sedikit memuaskan. Sebenarnya tidak benar-benar memusakan. Untuk menuangkan (cairan) ke seluruh tubuh dan kemudian cahaya yang keluar cukup menakutkan," ujar Kathy.
Pembakar kemudian berjalan bolak-balik selama 32 detik, untuk memastikan semua orang benar-benar terbakar. Setelah mereka pikir telah terbakar, pembakar berhenti dan menjatuhkan obor. Kemudian para manusia api itu segera disiram dengan alat pemadam.
Tidak ada yang terluka dalam aksi tersebut, dan peserta dilaporkan hanya merasa hangat. beberapa dari mereka juga tak merasakan apa pun. Polisi Cleveland, dan pemadam kebakaran yang bersisaga pun jadi tak bekerja. Keberadaaan mereka ternyata tidak diperlukan.
Setelah acara Guinness World Records resmi ditayangkan, rekor baru itu pun diumumkan. Sorak-sorai dari para penonton pun membahana.
Rekor sebelumnya dipecahkan pada tahun 2009, oleh 17 orang di dekat Russell Selatan, Ohio. Mereka diperintahkan oleh stuntman Ted Batchler, yang menyediakan pakaian keselamatan dan memastikan aksi itu terjadi tanpa hambatan.
Amal
Ternyata aksi pemberani dan nekat itu dilakukan 21 manusia api, bukan semata-semata untuk memecahkan rekor. Tapi ide menetapkan rekor baru yang digagas Menteri Mark Simone dan pengusaha lokal Jon Gadd itu juga untuk mengumpulkan dana amal.
Mereka sengaja melakukan aksi ekstrem itu demi mengumpulkan uang untuk Cleveland Foodbank and Brick oleh Brick, sebuah organisasi nirlaba tempat Tuan dan Nyonya Simone bekerja untuk membantu kaum perempuan dan anak-anak di Afrika Selatan.
Sementara Jon yang memiliki Hotcards, sebuah perusahaan percetakan lokal membantu untuk memublikasikannya.
"Kami mengambil banyak hawa panas di Cleveland sebagai River City yang terbakar. Namun, justru kini menjadi kebanggan bagi Cleveland, termasuk gerakan lingkungan, pabrik bir, dan banyak dari ketenaran bertajuk 'Hot in Cleveland'," kata Jon dalam sebuah pernyataan.
"Ini adalah bagian unik dari warisan kita, bahwa kita dapat merangkul dan memberi makna baru dengan saksi ajaib seperti ini," jelas Jon. (Tnt/Mut)
0 comments:
Post a Comment