Seperti ditulis Oddity Central yang dimuat Liputan6.com, Minggu (20/10/2013), keluarga itu terdiri dari Rosetauri Pullan istri pria bernama Mani. Tiga putri mereka yakni Renu, Deepa dan Pooja. Serta tiga putra pasangan Rosetauri-Mani bernama Shankar, Ramkishan dan Vijay.
Meski berkebangsaan India, namun kedelapan orang itu memiliki kulit dan rambut berwarna putih dan warna mata yang lebih terang tak seperti orang Asia pada umumnya. Mereka bukan hanya mengalami masalah dalam bentuk fisik, tapi juga medis yang membahayakan.
Kulit putih pucat mereka tidak memungkinkan bagi mereka untuk tinggal di bawah sinar matahari terlalu lama. Kurangnya pigmen di mata mereka, membuat Shankar terpaksa bersekolah di sekolah untuk orang-orang buta .
"Yang kami tahu adalah kami tidak bisa melihat dengan baik, dan kami tidak bisa duduk di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama. Tetapi kami menjalani hidup sebaik mungkin," jelas keluarga itu.
Kaum albino tercatat berjumlah 17 ribu orang di dunia, dan mereka yang kurang beruntung tinggal di negara-negara kurang berkembang seperti keluiarga Pullan yang paling menderita, karena sering mendapatkan diskriminasi.
Menurut Mani, orang selalu memperlakukan mereka seperti orang buangan karena kondisi mereka.
Sementara Rosentauri mengatakan "Orang-orang di Delhi yang sedikit lebih berpikiran terbuka, tetapi banyak orang berpikir kami orang asing. Aku pernah mendengar orang menyebut kita angrez, yang berarti orang Inggris.
Tak hanya terancam mengalami luka bakar serta hilang penglihatan yang menghantuai para penderita Albino itu, mereka juga sulit mendapatkan pekerjaan. Sebab para majikan sangat enggan melihat seluruh anggota keluarga Pullan berbeda.
Meski seluruh anggota keluarganya tak ada yang memiliki pekerjaan tetap, Rosentauri bertekad untuk merawat orang yang dicintainya dengan sebaik-baiknya.
"Sulit menjadi seorang albino. Aku tidak pernah bisa menemukan pekerjaan, jadi aku menjual telur. Tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga besar," keluh Mani. (Tnt)
0 comments:
Post a Comment