Lokasi terpencil kerap dipilih sebagai lokasi sebuah biara.
Kesakralan bangunan, didukung oleh alam yang tenang dan tentram, membuat
peribadatan makin khusyuk.
Salah satunya biara ortodoks di Pegunungan Pindus, Yunani.
Diselimuti pepohohan hijau yang subur, biara ini menempati batuan
menjulang dengan tinggi ratusan meter. Batu ini lebih mirip pilar
raksasa yang hendak menyentuh awan.
Biara diberi nama 'Meteora', yang secara harfiah berarti 'Melayang
di Udara', biara ini ditempati sejak abad kesebelas. Mereka melindungi
diri dari serangan Turki ketika itu, dengan cara memanjat terus hingga
sampai di puncak batu.
Dulu, untuk membangunnya, para biarawan berjuang keras membawa
bahan material menggunakan keranjang. Mereka menaiki tangga, menuju ke
atas batu.
Para biarawan terus membangun hingga tercipta 20 gereja, namun
tinggal 6 gereja yang kini tersisa. Lima gereja ditujukan untuk pria,
sedangkan sisanya untuk para wanita.
Meteora mengalami perubahan pesat seiring meningkatnya waktu.
Tangga-tangga tetap diabadikan, namun jalanan mobil dibangun untuk
mempermudah wisatawan. Tentu saja kendaraan tidak bisa bertengger sampai
puncak, pengunjung harus tetap berjalan kaki jika ingin menggapai
Meteora.
Cara berpakaian pun harus diperhatikan di tempat sakral ini. Wanita
wajib mengenakan rok di bawah lutut, pria pun harus mengenakan baju
lengan panjang dan celana panjang.
0 comments:
Post a Comment