Berdasarkan data dari asosiasi jantung dunia, dikatakan bahwa
jantung menduduki peringkat tertinggi penyebab kematian di dunia.
Diikuti stroke, kanker paru-paru, kanker payudara, dan AIDS.
Setiap dua menit terdapat satu orang yang mengalami serangan
jantung mendadak. Pada usia di atas 35 tahun, sekitar 1 dari 1.000 orang
mengalami serangan jantung mendadak per tahun. Sedangkan, pada usia di
bawah 35 tahun, 1,5 - 6,5 per 100.000 orang mengalami serangan jantung
mendadak setiap tahunnya.
Lalu apa pertolongan pertama seperti apa yang harus dilakukan saat seseorang di dekat Anda mengalami serangan jantung?
Menurut Dr. Daniel P.L. Tobing, MD, FIHA, FICA, FAPSC, Dokter
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Harapan Kita, hal wajib
yang dilakukan adalah menghubungi 118 atau 119 untuk meminta bantuan
darurat medis.
Daniel menjelaskan, saat seseorang mengalami serangan jantung
mendadak, beberapa gejala yang terlihat antara lain: nyeri dada, sesak
nafas, mual atau muntah, keringat dingin, lemah dan pingsan.
"sambil menunggu ambulance, Anda bisa melakukan pertolongan pertama," ujarnya.
Yang harus dilakukan adalah, memberikan bantuan hidup dasar yang
bertujuan membantu sirkulasi pernafasan, sampai keadaan serangan jantung
teratasi. Bantuan dasar itu berupa CardioPulmonary Resuscitation atau
yang dikenal dengan istilah CPR.
"CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan nafas yang menyempit
atau tertutup. Selain itu, CPR juga berfungsi untuk menyelaraskan irama
jantung," jelasnya.
CPR terdiri dari tiga langkah sederhana:
Kompresi
Kompresi dilakukan dengan menekan area tengah dada pasien dengan frekuensi 100 kali per menit.
Jalan napas
Setelah kompresi, dilanjutkan dengan berikan jalan napas. Caranya:
dengan mengangkat kepala pasien hingga ke belakang dan angkat dagunya
untuk membuka jalan nafas. Langkah jalan nafas dilakukan setelah diberi
kompresi sebanyak 30 kali.
Pemberian napas
Anda juga harus membantu memberi nafas buatan baik melalui mulut
ke mulut, mulut ke hidung, mulut ke sungkup atau menggunakan kantong
pernafasan.
0 comments:
Post a Comment