Indonesia bak surga bagi spesies hewan unik. Terbukti, setelah beberapa waktu lalu ditemukan spesies hiu yang bisa berjalan di daerah Halmahera, kini peneliti menemukan lagi spesies baru: tikus berduri.
Melansir laman BBC, 24
September 2013, tikus spesies baru yang diberi nama tikus berduri Boki
Mekot itu memiliki ciri-ciri bulu keras seperti duri, bagian punggung
berwarna coklat, perut berwarna abu-abu, dan ekor berwarna putih.
Sama
seperti hiu yang bisa "berjalan," tikus berduri ini pun ditemukan di
wilayah Halmahera, salah satu Kepulauan Maluku di Indonesia, oleh tim
ekspedisi dari University of Copenhagen, Denmark, dan Museum Zoologi Bogor, Indonesia.
"Tikus
berduri adalah hewan pengerat baru yang masuk ke dalam keanekaragaman
hayati yang belum diketahui sebelumnya di Indonesia," kata Perre Henri
Fabre, pimpinan peneliti dari Center of Macroecology, Evolution, and Climate University of Copenhagen.
Dia
mengatakan, temuan ini sangat penting bagi para ahli zoologi untuk
meneliti lebih lanjut di pulau Halmera yang memiliki keanekaragaman
hayati yang belum banyak diketahui.
"Saat ini, kami sudah menangkap enam tikus berduri, terdiri dari tiga jantan dewasa dan tiga betina," ujar Fabre.
Temuan
tikus berduri ini berawal ketika para peneliti sedang meletakkan
perangkap di sebuah batang pohon dan liang tanah. Di dalam perangkap itu
sudah diberi umpan kelapa bakar dan selai kacang.
Setelah
berhasil menangkap tikus berduri itu, peneliti lalu menganalisis DNA
tikus dan beberapa bagian tubuhnya, mulai dari tengkorak, organ, dan
giginya.
"Kami menemukan bahwa tikus berduri yang memiliki nama ilmiah Halmaheramys bokimekot ini bukan hanya spesies baru, tapi juga genus baru," kata Fabre.
'The Origin of Species'
Temuan tikus berduri ini juga memberikan petunjuk dari evolusi mamalia di daerah Maluku, yang dikenal sebagai salah satu tempat lahirnya teori evolusi.
Pada tahun 1858, Sir Alfres Russel Wallace menuliskan surat kepada Charles Darwin mengenai perbedaan evolusi spesies di bagian barat dan timur Indonesia. Dari situ muncullah teori The Origin of Species.
"Temuan tikus berduri ini semakin menegaskan teori dari Wallace mengenai perbedaan fauna di timur dan barat wilayah Indonesia. Hewan yang ditemukan di wilayah timur Indonesia punya karakteristik Australia, atau lebih menunjukkan karakteristik Asia," tutup Dr Lionel Hautier, Peneliti di Museum ofZoology, University of Cambridge, Inggris.
0 comments:
Post a Comment