Thursday, October 31, 2013

Biara Yunani 'Melayang di Udara

Lokasi terpencil kerap dipilih sebagai lokasi sebuah biara. Kesakralan bangunan, didukung oleh alam yang tenang dan tentram, membuat peribadatan makin khusyuk.


Salah satunya biara ortodoks di Pegunungan Pindus, Yunani. Diselimuti pepohohan hijau yang subur, biara ini menempati batuan menjulang dengan tinggi ratusan meter. Batu ini lebih mirip pilar raksasa yang hendak menyentuh awan. 

Biara diberi nama 'Meteora', yang secara harfiah berarti 'Melayang di Udara', biara ini ditempati sejak abad kesebelas. Mereka melindungi diri dari serangan Turki ketika itu, dengan cara memanjat terus hingga sampai di puncak batu. 

biara meteora yunani

Dulu, untuk membangunnya, para biarawan berjuang keras membawa bahan material menggunakan keranjang. Mereka menaiki tangga, menuju ke atas batu.  

Para biarawan terus membangun hingga tercipta 20 gereja, namun tinggal 6 gereja yang kini tersisa. Lima gereja ditujukan untuk pria, sedangkan sisanya untuk para wanita.

Meteora mengalami perubahan pesat seiring meningkatnya waktu. Tangga-tangga tetap diabadikan, namun jalanan mobil dibangun untuk mempermudah wisatawan. Tentu saja kendaraan tidak bisa bertengger sampai puncak, pengunjung harus tetap berjalan kaki jika ingin menggapai Meteora.

biara meteora yunani

Cara berpakaian pun harus diperhatikan di tempat sakral ini. Wanita wajib mengenakan rok di bawah lutut, pria pun harus mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang. 

Pemandangan yang didapatkan dari atas biara tentu saja menakjubkan. Berupa bebatuan yang berdiri kokoh di seberang. Selain itu, biara dipenuhi barang-barang antik seperti lukisan kuno dan karya naskah kuno. (eh)

0 comments:

Post a Comment

 
equityworld futures pusat