Equityworld Futures : Indeks saham utama
Amerika Serikat ditutup bervariasi, pada akhir perdagangan Jumat akhir
pekan lalu waktu New York.
Hal itu dipicu, seperti dikutip dari laman CNBC,
Senin 1 Desember 2014, karena penurunan harga minyak menyusul
pengumuman OPEC bahwa tidak akan memotong output produksi minyak.
Jumat
akhir pekan lalu adalah perdagangan terakhir di bulan November.
Sepanjang bulan itu, indeks Dow Jones Industrial Average dan S & P
500 memegang minggu ke-enam membukukan keuntungan, atau yang terpanjang
dalam setahun.
Saham sektor energi terjun bebas 6 persen, atau
penurunan yang terbesar sejak 8 Agustus 2011. Saham sektor energi juga
memiliki minggu terburuk dalam tiga tahun dengan penurunan mingguan
lebih dari 9 persen.
"Saya pikir hal ini karena beberapa investor
ketakutan dan ada beberapa yang mengambil aksi ambil untung," ujar Marc
Chaikin, pendiri Chaikin Analytic.
Dia memperkirakan, hingga akhir tahun ini, indeks S & P 500 berada di level 2.150.
Pada
Kamis akhir pekan lalu, 12 anggota kartel minyak OPEC mengumumkan
target produksi hingga 30 juta barel per hari, sehingg memicu penurunan
tajam harga minyak.
Pada Jumat akhir pekan lalu, harga minyak
menyentuh posisi terendah dalam empat setengah tahun terakhir dan
diperdagangkan di bawah level US$70 per barel.
Peter Boocvar,
Kepala Analis The Lindsey Group, terkejut dengan keputusan OPEC yang
tidak memangkas produksi minyak dan dikaitkan pindah ke geopolitik.
Menurutnya,
penurunan tajam harga minyak kemungkinan bisa memperlambat pertumbuhan
ekonomi AS, layaknya saham yang berhubungan erat dengan harga minyak
dalam 10 tahun terakhir.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik tipis 0,49 poin ke level 17.828,24, yang dipimpin oleh saham Wal-Mart.
Sementara
itu, indeks S&P 500 kehilangan 5,25 poin (0,25 persen) ke level
2.067,58, dengan saham sektor energi yang paling terpukul dari 10 sektor
penyokong indeks.
Adapun, indeks Nasdaq menguat 4,31 poin (0,09
persen) ke level 4.791,63. Secara mingguan, indeks Nasdaq menguat 1,7
persen sepanjang pekan lalu, atau penguatas beruntun dalam enam pekan
sejak Februari 2013.
Imbal hasil (yield) treasury 10
tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi
turun 2,19 persen. Mata uang dolar AS menguat terhadap mitra dagang
utamanya.
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas
dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, diperdagangkan
mendekati 13. (ren)
©
VIVA.co.id
Monday, December 1, 2014
OPEC Tak Pangkas Produksi Minyak, Reaksi di Wall Street Variatif
9:08 AM
PT Equityworld Futures Surabaya
No comments
0 comments:
Post a Comment