Equityworld Futures : Pada
24 tahun yang lalu, tim pekerja Inggris dan Prancis berhasil menggali
terowongan bawah laut di Selat Inggris sedalam 45 meter. Terowongan itu
menghubungkan Inggris dengan Eropa Daratan, sehingga pelintas bisa
menyeberang dengan menggunakan kereta.
Menurut The History Channel,
pembangunan terowongan yang populer disebut "Chunnel" itu bukanlah ide
baru. Penguasa Prancis, Napoleon Bonaparte, pada 1802 sudah
mencita-citakan proyek itu, namun terbentur oleh masalah teknologi.
Barulah
pada 1986, Inggris dan Prancis bersepakat untuk bersama-sama
mengerjakan terowongan bawah laut. Terowongan itu akan terhubung dari
kota Inggris, Folkestone dan Calais di Prancis.
Selama empat
tahun, kedua mengerahkan 13.000 pekerja untuk menggali terowongan
sepanjang 95 mil (152,9 km) dengan kedalaman rata-rata 150 kaki (45
meter) di bawah laut. Mereka berjuang menyingkirkan delapan juta kubik
meter tanah dengan rata-rata 2.400 ton tanah per jam. Biaya pembangunan
itu sekitar US$15 miliar.
Pada 1 Desember 1990 pukul 11 pagi,
para pekerja dari Inggris dan Prancis berhasil menjalani penggalian
terakhir terowongan bawah laut itu. Mereka lalu merayakannya dengan
bertukar bendera nasional dan meminum sampanye di dalam terowongan.
Namun
para pekerja butuh empat tahun untuk tahap penyelesaian akhir proyek
itu. Pada 6 Mei 1994, terowongan itu resmi dibuka oleh Ratu Inggris dan
Presiden Prancis. (ren)
©
VIVA.co.id
Monday, December 1, 2014
1-12-1990: Terowongan di Bawah Selat Inggris
9:32 AM
PT Equityworld Futures Surabaya
No comments
0 comments:
Post a Comment