Equity World Surabaya - Partai DUP Irlandia Utara kecil, yang menopang pemerintah minoritas Mei dan menolak untuk mendukung kesepakatan, mengatakan pihaknya masih akan berdiri di belakang Mei dalam pemungutan suara tidak percaya. Konservatif pro-Brexit yang merupakan lawan paling keras dari kesepakatannya juga mengatakan mereka akan mendukungnya.
Buruh mengatakan jika gagal memicu pemilihan maka mereka akan melihat kemungkinan mendukung referendum lain.
UE mengatakan kesepakatan Brexit tetap merupakan cara terbaik dan satu-satunya untuk memastikan penarikan yang tertib. Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan tidak akan ada negosiasi ulang lebih lanjut.
"Risiko penarikan yang tidak teratur dari Inggris telah meningkat dengan pemungutan suara malam ini," kata Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker, menambahkan bahwa itu akan mengintensifkan persiapan untuk Brexit tanpa kesepakatan.
Seorang juru bicara Partai Buruh mengatakan bahwa semakin besar kemungkinan Inggris harus meminta UE untuk menunda tanggal keberangkatan 29 Maret yang disyaratkan oleh pemberitahuan penarikan Pasal 50.
Tetapi Donald Tusk, ketua para pemimpin UE, menyarankan Inggris sekarang harus mempertimbangkan untuk membalikkan Brexit sama sekali.
"Jika sebuah kesepakatan tidak mungkin, dan tidak ada yang menginginkannya, maka siapa yang akhirnya akan berani mengatakan apa satu-satunya solusi positif itu?"
Sterling menguat lebih dari satu sen terhadap dolar, pada beberapa harapan bahwa skala kekalahan mungkin memaksa anggota parlemen untuk mengejar opsi lain.
baca
Equity World Surabaya : Anggota Parlemen Inggris Kalahkan Kesepakatan Brexit Dalam Pemilihan Suara Dii Parlemen
May mengatakan dia akan menjangkau partai-partai oposisi untuk menempa jalan di depan. Tetapi Corbyn, yang ingin agar Buruh diberi kesempatan untuk bernegosiasi dengan Brussels, menolak.
"Setelah dua tahun negosiasi yang gagal, House of Commons telah memberikan putusannya pada kesepakatan Brexit-nya, dan putusan itu sangat menentukan," katanya. "Prinsip keterlambatan dan penyangkalannya telah mencapai batas akhir."
news edited by Equity World Surabaya