Wednesday, November 6, 2013

Artikel TANAMAN BUAH MERAH DAN KHASIATNYA


(Sinar Papua)- Buah merah termasuk tanaman endemik. Secara umum habitat asal tanaman ini adalah hutan sekunder dengan kondisi tanah lembab. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar di wilayah Papua dan Papua New Guinea.
Tanaman ini termasuk terna berbentuk semak, perdu atau pohon. Tinggi tanaman dapat mencapai 16 m. Batang berwarna coklat bebercak putih. Akar tanaman berfungsi sebagai penyokong tegaknya tanaman, akar-akar tunjang muncul dari bagian batang dekat permukaan tanah berfungsi sebagai penguat batang, diameter akar antara 8 – 1,5 cm.
Tanaman buah merah berdaun tunggal berbentuk lanset sungsang (oblanceolate) berwarna hijau tua, letaknya berseling. Ujung daun runcing, pangkal daun memeluk batang. Permukaan daun licin, tepi daun ada yang berduri ada juga yang tidak berduri.
Di Papua terdapat lebih dari 30 jenis buah merah, tetapi ada 4 kultivar yang banyak dikembangkan yaitu :
1. Kultivar merah panjang, memiliki buah berbentuk silindris, ujung tumpul dan pangkal menjantung. Panjang buah mencapai 96 – 102 cm dengan diameter 15 – 20 cm. Bobot buah mencapai 7 – 8 kg. Warna buah merah bata saat muda dan merah terang setelah matang. Buah dibungkus daun pelindung berbentuk melancip dengan duri pada tulang utama sepanjang 8/10 bagian dari ujung.
2. Kultivar merah pendek, memiliki buah berbentuk silindris, ujung melancip, pangkal menjantung. Panjang buah mencapai 55 cm, diameter 10 – 15 cm, bobot buah 2 – 3 kg. Warna buah saat muda merah kotor dan saat matang berwarna merah terang. Buah terbungkus daun pelindung meruncing, dengand duri sepanjang ½ baian tulang utama.
3.  Kultivar merah coklat, memiliki buah berbentuk silindris, ujung tumpul, pangkal menjantung. Panjang buah 27 – 33 cm, diameter 6,9 – 12 cm, bobot 2 – 3 kg. Buah berwarna merah kecoklatan, tertutup daun pelindung meruncing, dengan duri sepanjang 2/3 dari tulang utama.
4. Kultivar kuning, memiliki buah berbentuk silindris, ujung tumpul dengan pangkal menjantung. Panjang buah 35 – 42 cm, diameter 11 – 12 cm, bobot buah 2 – 3 kg.
Daun pelindung buah melancip. Tulang utama berduri sepanjang 1/3 bagian dari pangkalnya. Buah muda berwarna hijau dan bila matang berwarna kuning.
Di dalam buah terusun ribuan biji yang berbaris rapi membentuk kulit biji.
Panjang biji 9 – 13 mm. Bagian atas biji meruncing, pangkal biji menempel pada bagian jantung, sedangkan ujungnya membentuk totol-totol di bagian kulit buah. Biji berwarna hitam kecoklatan dibungkus daging tipis berupa lemak. Warna daging kuning, coklat atau merah bata, tergantung jenisnya.
Syarat Tumbuh
Buah merah termasuk tanaman yang mudah tumbuh di mana saja, bahkan di pada tanah yang kurang subur tanaman ini dapat tumbuh. Tanaman ini dijumpai tumbuh liar pada berbagai kondisi tanah di daerah Papua dan bagian utara Maluku, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 2.300 m di atas permukaan laut.
Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah yang memiliki kisaran suhu antara 23 - 33°C dan kelembaban udara antara 73 – 98%. Intensitas cahaya yang dibutuhkan adalah sekitar 1.000 – 3.000 lux. Buah merah menyukai lingkungan yang terlindung dan cukup rindang.
Tanaman buah merah dapat tumbuh baik pada kondisi tanah lembab. Jenis tanah yang disukai adalah tanah yang gembur, subur, dan kaya akan humus. Tekstur tanah yang dikehendaki adalah liat lempung, tanah hitam tetapi gembur atau tanah berpasir. pH tanah yang dibutuhkan sekitar 5,4 – 6,2 dengan nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation) rendah.
Budidaya Tanaman
Penyiapan Lahan
Lahan untuk budidaya buah merah dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian dibuat petak-petak dengan ukuran 10 – 12 m, di antara petak-petak tersebut dibuat parit selebar 0,5 – 1 m agar drainase areal penanaman lebih baik karena tanaman ini tidak menghendaki tempat yang terlalu basah dan terendam air tetapi tanah harus dalam kondisi lembab.
Lokasi penanaman sebaiknya berada dekat dengan sumber air agar secara periodik air dapat dialirkan ke parit-parit dalam lokasi penanaman untuk menjaga kelembaban tanah. Pada areal budidaya buah merah sebaiknya ditanam pohon pelindung seperti lamtoro.
Penyiapan Bibit
Bahan tanaman untuk perbanyakan buah merah dapat berupa setek, anakan dan biji. Setek berupa pucuk tanaman yang tumbuh di bawah tanaman induk yang dipilih yang kondisi batangnya tua, berwarna abu-abu, panjang setek 40 – 50 cm dengan diameter 2 – 3 cm. Antara batas pelepah daun sampai pangkal batang bidang pangkasan minimal 15 cm. Setek ditanam pada bedengan semai yang telah disiapkan dengan jarak tanam 60 cm x 60 cm. Media tanam adalah campuran antara tanah topsoil dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1, media semai harus lembab. Lokasi persemaian terlindung dari sinar matahari langsung, sebaiknya berada di bawah pohon pelindung. Setelah ditanam bedeng semai ditutup dengan shadingnet 60 – 70%. Media semai disiram dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
Setelah 1 – 2 minggu daun mulai muncul dan perakaran mulai terbentuk. Setelah 2 – 3 minggu dan berdaun 4 – 5 helai, bibit dapat dipindahkan ke dalam polibeg. Bibit dapat ditanam di lahan setelah berumur 1 – 2 bulan.
Bahan tanam lain adalah anakan yaitu tunas yang keluar dari bagian batang dan perakaran tanaman. Anakan dipilih yang berukuran 15 – 20 cm. Setelah dipisah dari induk, anakan ditanam di bedengan yang telah disiapkan dengan jarak tanam 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm. Media pada persemaian harus dijaga kelembabannya, disiram setiap pagi dan sore hari dan diberi shadingnet. Bibit dari anakan dapat dipindahkan ke lahan setelah mencapai tinggi 40 – 50 cm yaitu pada umur 3 – 4 bulan.
Tanaman juga dapat diperbanyak dengan biji. Kelemahan perbanyakan dengan cara ini adalah kualitas bibit beragam, lama berbuah, biji lama berkecambah dan daya kecambah rendah karena kerasnya kulit biji. Sebelum disemai, biji direndam dalam air selama 1 hari, lalu ditiriskan dan dibungkus kain basah selama 1 malam untuk memecah dormansi biji. Kemudian biji disemai pada bedengan dengan media tanah dan pasir (1 : 1) atau tanah dan kompos (1 : 3). Benih disebar di atas media semai, lalu ditutup pasir setebal 2 – 3 cm, lalu ditutup lagi dengan jerami atau serbuk gergaji.
Media semai disiram sekali sehari. Setelah 2 – 3 bulan benih akan berkecambah.
Setelah bibit berukuran 5 – 10 cm sebaiknya dipindah ke polibag yang telah diisi media berupa campuran topsoil dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1. Tanaman di pembibitan diberi shadingnet 50 – 60% dan penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit dapat dipindahkan ke lapangan setelah mencapai tinggi 25 – 40 cm dengan diameter batang 2 cm.
Tanaman yang berasal dari biji akan berbuah setelah berumur 5 tahun, sedangkan tanaman yang berasal dari tunas akan berbuah kurang dari 3 tahun.
Penanaman
Bibit ditanam dengan jarak tanam 6 m x 6 m atau 8 m x 8 m, maka pada setiap petak penanaman terdapat dua baris tanaman, di antara barisan tanaman tersebut ditanam pohon pelindung. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Tanah bekas galian dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 20 – 30 kg/lubang tanam. Bibit ditanam hingga batas leher akar.
Pemeliharaan
Selama masa pertumbuhan, tanaman ini tidak perlu dipupuk dengan pupuk kimia, cukup diberi pupuk kandang 2 – 3 kali setahun dan diberi serasah dan sisa tanaman dan dedaunan di sekitar tanaman. Pada awal pertumbuhan daun-daun tua didpangkas untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Pemangkasan hanya dilakukan sampai tinggi tanaman 1 – 2 m, setelah itu, tanaman dibiarkan tumbuh secara alami. Pohon pelindung perlu dikontrol pertumbuhannya, bila terlalu rimbun harus dipangkas sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman utama.
Dengan pemeliharaan yang baik, tanaman akan bercabang setelah berumur 2 tahun. Biasanya 6 bulan setelah muncul percabangan tanaman mulai berbuah.
Panen dan Pascapanen
Pada awal pembentukkannya buah akan tumbuh tegak di setiap percabangan.
Seiring perkembangannya, buah akan merunduk perlahan-lahan hingga menggantung di bawah percabangan dan siap dipanen. Buah siap dipanen bila daun-daun yang membungkus buah mulai membuka. Panen dilakukan dengan galah bambu yang bagian ujungnya dibelah. Caranya, buah dijepit di ujunbg galah, diputar lalu ditarik. Setelah panen, buah harus segera diolah karena hanya dalam waktu 3 – 4 hari buah sudah busuk dan berjamur. Panen dapat berlangsung 2 – 3 kali setahun. Produksi optimal tercapai pada umur 10 – 15 tahun dengan jumlah buah 4 – 5 buah per pohon.
Cara pembuatan sari buah merah adalah sebagai berikut :
1. Pilih buah yang benar-benar matang yaitu kulit buah berwarna merah menyala dan jarak antar tonjolan cukup jarang.
2. Buah dibelah, lalu dikeluarkan empelurnya, selanjutnya dipotong-potong, lalu dicuci dengan air hingga bersih.
3. Daging buah dikukus dengan api sedang sekitar 1 – 1,5 jam. Setelah matang, daging buah lunak, angkat dan didinginkan.
4. Tambahkan sedikit air, lalu diperas hingga menjadi seperti pasta. Saring pasta untuk memisahkan bijinya.
5. Pasta dimasak kembali dalam wajan selama 4 – 5 jam. Setelah mulai mendidih, pasta tetap dibiarkan di atas api selama 10 menit hingga muncul minyak berwarna kehitaman di atas permukaan pasta.
6. Angkat dan diamkan selama 1 hari. Minyak yang terbentuk diambil perlahanlahan dengan menggunakan sendok, pindahkan minyak ke wadah transparan seperti gelas atau mangkuk, lalu diamkan selama 2 jam hingga minyak dan air benar-benar terpisah.
7. Kemudian pisahkan minyak ke wadah lain dengan menggunakan sendok.
Diamkan lagi selama 2 jam. Jika sudah tidak ada air yang tercampur, berarti proses pengolahan sudah berakhir. Dari satu buah akan diperoleh sari buah merah sebanyak 150 – 200 ml.
Kandungan Kimia
Kandungan kimia buah merah adalah karotenoid (12.000 ppm), tokoferol (11.000 ppm), betakaroten (700 ppm), alfa-tokoferol (500 ppm), asam oleat 58%, asam linoleat (8,8%), asam linolenat (7,8%), dekanoat (2,0%), kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan nialin.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Efek farmakologis buah merah antivirus, antibiotik, antioksidan, penurun kadar kolesterol.
Beberapa penelitian yang menguji efek farmakologis buah merah antara lain:
• Ekstrak buah merah mempercepat penyembuhan penyembuhan luka yang telah diberi Candida albicans, Staphylucoccus aureus, dan Microsporum gypseum pada kelinci. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah meradh amat berpotensi sebagai antiiritasi/infeksi (Prof. Dr. Elin Yulinah, 2005, JF FMIPA ITB).
• Hasil uji toksitas menunjukkan LD50 mencit jantan 2,687 g/kg bb. dan mencit betina 6,714 g/kg bb. Hal ini menunjukkan dosis buah merah yang banyak dianjurkan cukup aman (Dr. Yahdiana Harahap dan Dra. Syafrida Siregar Apt, 2005, JF UI).
Khasiat dan Cara Pemakaian
1. Kanker hati dan tumor otak
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian :
Sari buah merah diminum dua kali sehari masing-masing 1 sendok makan.
2. Tumor payudara
Bahan : Sari buah merah dan minyak ikan hiu
Pemakaian :
Sari buah merah dan minyak ikan hiu diminum 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan.
3. HIV/AIDS
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian :
Sari buah merah diminum 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan.
4. Stroke
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian :
Sari buah merah diminum satu kali sehari dengan dosis 1 sendok teh (Budi dan Paimin,2004).


Sumber: diperta.jabarprov.go.id (Seksi Perlintan Hortikultura Bidang Hortikultura Diperta Jabar)
Penulis:  Seksi Perlintan Hort
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan. Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002. Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena. Kandungan dan khasiatAdapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker. Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata): Karoten (12.000 ppm), Betakaroten (700 ppm) dan Tokoferol (11.000 ppm). Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker. Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.[Wikipedia]

Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/04/buah-merah-tumbuhan-asli-papua-yang.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan. Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002. Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena. Kandungan dan khasiatAdapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker. Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata): Karoten (12.000 ppm), Betakaroten (700 ppm) dan Tokoferol (11.000 ppm). Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker. Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.[Wikipedia]

Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/04/buah-merah-tumbuhan-asli-papua-yang.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan. Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002. Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena. Kandungan dan khasiatAdapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker. Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata): Karoten (12.000 ppm), Betakaroten (700 ppm) dan Tokoferol (11.000 ppm). Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker. Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.[Wikipedia]

Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/04/buah-merah-tumbuhan-asli-papua-yang.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan. Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002. Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena. Kandungan dan khasiatAdapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker. Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata): Karoten (12.000 ppm), Betakaroten (700 ppm) dan Tokoferol (11.000 ppm). Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker. Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.[Wikipedia]

Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/04/buah-merah-tumbuhan-asli-papua-yang.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan. Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002. Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena. Kandungan dan khasiatAdapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker. Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata): Karoten (12.000 ppm), Betakaroten (700 ppm) dan Tokoferol (11.000 ppm). Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker. Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.[Wikipedia]

Lebih lanjut tentang berita ini klik: http://www.papua.us/2013/04/buah-merah-tumbuhan-asli-papua-yang.html
Copyright © 2013 Papua Untuk Semua

Tanaman Obat Tradisional Papua

POTENSI TANAMAN OBAT SUKU TEPRA PADA MASYARAKAT KAMPUNG TABLANUSU

1. NENEME

A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Laportea sp.
2. Nama Indonesia : Daun gatal
3. Nama Lokal : Neneme
B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : Plantae
2. Divisi :Spermatophyta
3. Genus : Laportea
4. Spesies : Spesiosa

C. DESKRISPSI TUMBUHAN




D. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. Dalam mengobati sakit pinggang, nyeri dan pegal-pegal. Daun gatal ditepuk tepukkan pada bagian yang sakit.
2. Dalam mengobati sakit perut, daun gatal direbus dan air rebusanya diminum
2. GIAWAS
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani :Psidium guajava, Linn.
2. Nama Indonesia : Jambu Biji
3. Nama Lokal : Giawas

B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermathophyita
3. Kelas : Monocothiledoneae
4. Suku : Mirtaceae
5. Genus : Psidium
6. Spesies : guajava


C. DESKRISPSI TUMBUHAN








Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur. Dengan ukuran agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampdataran tinggi dengan ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat dalam daging buah.


D. KOMPOSISI KANDUNGAN KIMIA

Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin., sedang pada buah tidak banyak mengadung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogalat, asam oleonolat, asam guajaverin, dan vitamin. Dari hasil pengukuran, setiap 100 gram jambu biji antara lain mengandung vitamin A 25 SI, vitamin B1 0,02 miligram, vitamin C 87 miligram, kalori 49 kalori, protein 0,9 gram, lemak 0,3 gram, hidrat arang 12,2 gram, kalsium 14 miligram fosfor 28 miligram, besi 1,1 miligram dan air 86 gram.

F. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. Dalam mengobati Sakit perut perut Giawas dambil daunya kemudian dikunyah dan air hasil kunyahanya diminum.
2. Bila kita luka dapat diobati dengan daun giawas pucuk yang telah dikunyah.
3. Menghilangkan bau badan dengan cara mandi air rebusan daun giawas.






3. Mengkudu

A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Morindanda cotrifolia
2. Nama Indonesia : Mengkudu
3. Nama Lokal : Siae

B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermatophyta
3. Kelas : Dicothyledoneae
4. Anak kelas :Sympetalae
5. Bangsa : Rubiales
6. Suku : Rubiceae
7. Genus : Morinda
8. Spesies : Cotrifolia

C. DESKRISPSI TUMBUHAN












D. KOMPOSISI KANDUNGAN KIMIA

Buah buni tumbuhan mengkudu yang telah masak mempunyai aroma yang tidak sedap. Namun demikian buah buni tersebut ternyata mengandung sejumlah zat yang berkasiat untuk pengobatan. Adapun kandungan zat tersebut antara lain morinda diol, morindone, morindin, damnachantal, metil asetil, asam kapril, dan soranyidiol.

F. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. Obat mencret atau sakit perut kulit batang kayu mengkudu direbus dan air rebusanya diminum
2. Obat luka atau kaki bengkak daun dipanaskan (dirau) dan dioleskan minyak kelapa, tempelkan bagian yang luka atau bengkak. Namun sebelumnya harus diambil urat daunya.
3. dalam mengobati batuk masyarakat menggunakan daun mentah yang segar kemudian dikunyah sarinya ditelan, ampasnya dibuang.

9. YEPARE
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Astonia scholaris
2. Nama Indonesia : Kayu susu,
3. Nama Lokal : yepaere
B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermatphyta
3. Kelas :
4. Bangsa :Conthortae
5. Suku : Apocynaceae
6. Genus : Astonia
7. Spesies : scholaris

C. DESKRISPSI TUMBUHAN











D. KOMPOSISI KANDUNGAN KIMIA
Kulit kayu mengandung alkaloid ditain, ekitamin, ekitanin, ekitamidin, alstonin, ekiserin, ekitin, ekitein, porfirin, dan triterpen. Daun mengandung prikirin dan bunga mengandungasam ursolat dan lupeol.

E. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. Kulit akar diambil dan dipotong-potong kecil kemudian dijemur atau langsung direbus, air hasil rebusanya diminum. Ramuan ini digunakan bagi orang yang kekurangan darah dan dapat digunakan sebagai obat kuat dan tahan ngantuk.
2. Getah dicampur air matang kemudian diminum sebagai obat malaria
3. Kulit bagian dalam direbus sebagai obat malaria.





10. PATAH TULANG
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Euphorbia tirucalli
2. Nama Indonesia : patah tulang
3. Nama Lokal : patah tulang
B. TAKSONOMI
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermatphyta
3. Kelas :
4. Bangsa : Euphorbiales
5. Suku : Euphorbiaceae
6. Genus : Euphorbia
7. Spesies : tirucalli
C. DESKRISPSI TUMBUHAN







Daun berbentuk lanset garis, cepat rontok, panjang 3 cm. Herba ini jarang bebunga dan bunganyapun sukar membentuk buah. Di Indonesia pada umumnya ditanam sebagai tanaman hias.





D. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
Untuk menghilangkan rasa nyeri akibat sakit gigi, getah patah tulang diambil, kemudian diteteskan di kapas dan diletakan pada gigi yang keropos atau sakit.


11. SERAI
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Chymbopogon nardus
2. Nama Indonesia : serai
3. Nama Lokal :
B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermathopyta
3. Kelas :monocotiledoneae
4. Bangsa :poales
5. Suku : Poaceae
6. Genus : Chymbopogon
7. Spesies : nardus
C. DESKRISPSI TUMBUHAN









Bunga dalam malai yang dapat mencapai panjang 1,5-3 meter, terdiri atas bulir-bulir kecil. Tanaman ini berasal dari Asia, dan banyak ditanam di Indonesia. Di Indonesia tanaman ini umumnya digunakan bumbu masak sayur gulai, juga untuk wedang sere atau salah satu ramuan dalam minuman serbat.
D. KOMPOSISI KANDUNGAN KIMIA
Dari penyulingan daun serai dapat diperoleh oleum citronellae, yang terutama terdiri atas geraniol dan citronelol. Oleum ini dapat digunakan menghalau nyamuk dan pewangi dalam sabun.
E. KASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. Dalam mengobati tulang yang patah, batang ditumbuk kemudian tulang yang patah dibungkus dengan serai yang sudah ditumbuk dan dibalut.
2. Dalam mencegah sakit gigi dan menghilangkan bau mulut daun serai direbus, ditambah dengan sedikit garam kemudian ar rebusanya diminum.

12. KAMBOJA
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Plumeria acuminata
2. Nama Indonesia/lokal : Kamboja

B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Sperma
3. Kelas : dicotiledoneae
4. Bangsa : Apocynales
5. Suku :Apocynaceae
6. Genus : Plumeria
7. Spesies : Acuminata
C. DESKRISPSI TUMBUHAN
Pohon bengkok, kecil, tinggi 1,5-6 meter, mengandung getah. Ranting besar tedapat teras. Daun berkelompok rapat pada ujung ranting, bertangkai panjang, memanjang berbentuk lanset, pendek meruncing, ukuran 20-37,5 kali 6-12,5 centimeter.









D. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. sakit gigi dapat diobati dengan meneteskan getah daun pada gigi yang sakit.
2. Air hasil rebusan kulit batang kamboja diyakini dapat mengobati sakit perut, malaria, dan sasak napas.



13. KEMANGI
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Ocimum basilicum L.
2. Nama Indonesia : Kemangi

B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermatophyta
3. Suku : Labiateae
4. Genus : Ocimum
5. Spesies : basilicum
C. DESKRISPSI TUMBUHAN










Daun pelindung ellips atau bulat telur panajng sekitar 1 cm. Kelopak sisi luar berambut, sisi dalam bagian buah bawah tabung berambut rapat. Mahkota berbibir 2, panjangnya sekitar 9 mm, dari luar berambut , bibir atas bertaju 4, bibir bawah rata. Tangkai dari kelopak buah tegak dan tertekan pada sumbu dari karangan bunga, dengan ujung kait melingkar, seolah-olah duduk dengan terarah miring merendah.

D. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. untuk menghilangkan bau badan daun kemangi direbus atau digunakan untuk lalapan.
2. untuk mengobati luka baru daun kemangi ditumbuk atau dikunyah, kemudian dioleskan pada luka baru tersebut.





14. KEMANGI LUKA
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Ocimum gratissium
2. Nama Indonesia : Selasih
3. Nama Lokal : Kemangi luka
B. TAKSONOMI TUMBUHAN
6. Kingdom : plantae
7. Divisi : Spermatophyta
8. Suku : Labiateae
9. Genus : Ocimum
10. Spesies : Gratissium
C. DESKRISPSI TUMBUHAN










Daun pelindung ellips atau bulat telur panajng sekitar 1 cm. Kelopak sisi luar berambut, sisi dalam bagian buah bawah tabung berambut rapat. Mahkota berbibir 2, panjangnya sekitar 9 mm, dari luar berambut , bibir atas bertaju 4, bibir bawah rata. Tangkai dari kelopak buah tegak dan tertekan pada sumbu dari karangan bunga, dengan ujung kait melingkar, seolah-olah duduk dengan terarah miring merendah.


D. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. untuk mengobati luka baru daun kemangi ditumbuk atau dikunyah, kemudian dioleskan pada luka baru tersebut.
2. Untuk mengobati batuk daun direbus, kemudian rebusanya diminum.

15. ANNAS

A. DESKRISPSI TUMBUHAN








F. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
untuk mengobati sakit pinggang daun ini diremas kemudian dijadikan pembalur pada badan.











16. MAYANA

A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani :
2. Nama Indonesia : iler, mayana
3. Nama Lokal : Mayana
B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermathophyta
3. Genus :
4. Spesies :
C. DESKRISPSI TUMBUHAN









D. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN
1. Untuk mengobati luka bakar, luka akibat jatuh daun mayanana ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada yang luka.
2.
E.









17. DAUN BERBIJI/ MENIRAN
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Phyllanthus asperulata
2. Nama Indonesia : meniran
3. Nama Lokal : Daun berbiji
B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermatophyta
3. Kelas :
4. Bangsa :
5. Suku :
6. Genus : Phyllanthus
7. Spesies : asperulata
C. DESKRISPSI TUMBUHAN









Daun majemuk berseling, warna hijau, anak daun 15-25 helai, bulat telur tepi rata, pangakal membulat ujung tumpul di bawah ibu tulang daun sering terdapat butiran kecil-kecil, menggantung. Bunga tunggal, daun kelopak berbentuk bintang, mahkota putih kecil. Buah kotak, builqat hijau keunguan. Biji kecil, keras, bentuk ginjal dan berwarna coklat tua.

D. KOMPOSISI KANDUNGAN KIMIA
Tumbuhan ini mengandung golongan flafonoid;
E. KHASIAT DAN MANFAAT UNTUK PENGOBATAN



18. SAMBILOTO
A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Andrographys paniculata
2. Nama Indonesia : Sambiloto
3. Nama Lokal : Kina
B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : plantae
2. Divisi : Spermamathophyta
3. Genus : Andrographys
4. Spesies : Paniculata
C. DESKRISPSI TUMBUHAN

Merupakan tumbuhan tegak, tinggi 0,5-1 meter. Batang bersiku empat, liat, masif, tidak berbulu, licin, hijau keunguan, diameter -+ 3 centimeter, sering sangat bercabang dengan tangkai dan cabang-cabang hijau keunguan.

Diposkan oleh

Khasiat Manfaat buah merah Papua

Jika dilihat dari kandungan tokoferol dan betakarotennya yang sangat banyak maka minyak sari buah merah  sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia juga karena mengandung berbagai macam vitamin dan mineral. Oleh karena sangat banyaknya kandungan buah merah hingga bisa disebut sebagai multivitamin yang berkhasiat atau dapat dijadikan pendamping obat resep dokter.
Beberapa macam jenis penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan buah merah adalah : HIV/AIDS, kanker payudara, kista rahim, stroke, tumor, Hepatitis, jantung koroner, menormalkan peredaran darah, darah tinggi, Asam urat, Ambeien, Pegel linu, Ganguan mata, ganguan paru-paru, brookitis, asma/sesak nafas, osteoporosis, membantu system kerja otak, meningkatkan libido, stamina, maag/gangguan pencernaan akibat asam lambung. Buah merah juga sangat baik untuk kesehatan anak-anak, ibu hamil dan para  kaum manula.
1. AIDS
Walaupun telah bertahun-tahun para ahli mencoba membuat obat yang dapat menyembuhkan AIDS tetap saja obatnya masih belum bisa ditemukan. Mungkin Anda sendiri merasa tidak percaya mengenai khasiat buah merah yang satu ini. Namun khasiat buah merah dalam menyembuhkan AIDS sudah terbukti. Salah satu seorang yang terbebas dari cengkeraman kematian akibat AIDS adalah Agustina Sawery.
Agustina Sawery pernah menurun berat tubuhnya dari 50 kg menjadi 27 kg. Ia pernah mengalami infeksi anus, gangguan fungsi hati, mulut bercendawan dan infeksi paru-paru. Nampaknya Agustina tinggal menunggu jam kematiannya. Maka dia datang kepada Drs I Made Budi MS.Saat itu Made sudah dikenal luas di Papua lantaran kerap mengobati penyakit seperti kanker dengan ekstrak buah merah. Kemudian Agustina diberikan ekstrak buah merah yang dia konsumsi tiga kali sehari.
Sejak dia mengkonsumsi buah merah keadaannya mulai membaik. Berat badannya yang pernah turun sampai menjadi 27 kg mulai meningkat menjadi 46 kg. Kulitnya yang semua busik menjadi mulus kembali. Rambutnya yang sempat rontok mulai tumbuh lagi. Agustina menjadi jauh lebih bugar.
Dikabarkan bahwa kemampuan buah merah menyembuhkan AIDS adalah karena buah merah mengandung banyak tokoferol dan betakaroten yang sangat tinggi. Kedua kandungan ini berfungsi sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Tokoferol dan betakaroten ini akhirnya berkombinasi untuk memecah asam amino yang dibutuhkan oleh virus penyebab AIDS, HIV, sehingga virus tersebut tak dapat melangsungkan hidupnya.
2. Kanker dan Tumor
Khasiat lain dari buah merah adalah mengobati kanker dan tumor. Kanker dan tumor tak diragukan lagi adalah salah satu penyebab kematian terbesar. Disebabkan oleh apa kanker dan tumor itu? Penyakit ini disebabkan oleh ketidakteraturan hormon dalam tubuh yang menyebabkan tumbuhnya daging di jaringan tubuh normal.
Buah merah Papua dapat mengobati kanker karena kandungan tokoferolnya yang sangat tinggi, yaitu mencapai 11.000 ppm dan betakarotennya mencapai 7.000 ppm. Kedua senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mencegah pembiakan sel-sel kanker di dalam tubuh.
3. Stroke dan Darah Tinggi
Stroke disebabkan oleh darah yang telah membeku dan penyempitan pembuluh darah. Salah satu penyebab penyakit ini adalah darah tinggi. Tekanan darah tinggi menyebabkan penggumpalan darah sehingga pembuluh darah menyempit, akibatnya supplai darah berkurang. Lebih dari itu, pembuluh darah bisa pecah. Penyakit ini, bila tidak menyebabkan kematian, dapat menyebabkan kelumpuhan anggota badan.
Darah tinggi sendiri disebabkan oleh kerja jantung yang memompa darah terlalu cepat. Hal ini salah satunya disebabkan oleh karena darah kekurangan oksigen atau oksigen yang terlalu kental.
Buah merah Papua mengandung tokoferol yang dapat mengencerkan darah dan memperlancar sirkulasi darah sehingga kandungan oksigen dalam darah menjadi normal.
4. Asam Urat
Asam urat disebabkan karena terganggunya fungsi lever sehingga lever memproduksi asam urat secara berlebihan. Asam urat akhirnya tertampung di dalam ginjal menjadi batu dan dibawa ke ujung-ujung jari tangan dan kaki serta mengumpul di sana.
Tokoferol dalam buah merah Papua dapat mengencerkan darah dan memperbaiki sistem kerja lever. Sistem kerja lever, setelah diperbaiki, memproduksi kadar asam urat yang normal.
5. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang memadai/cukup. Akibatnya, kandungan gula dalam darah menjadi meningkat.
Kandungan tokoferol dalam buah merah Papua dapat memperbaiki kerja pankreas sehingga fungsi pankreas menjadi normal kembali.
6. Osteoporosis
Disebabkan pengeroposan tulang, osteoporosis disebabkan oleh kekurangan kalsium pada tulang. Penyakit ini umumnya menyerang mereka yang sudah berusia senja atau kaum manula.
Buah merah Papua adalah herbal yang kaya akan kalsium sehingga dapat mencegah dan mengobati osteoporosis. Dalam 100 gram buah merah segar terkandung 54.000 miligram kalsium.
7. Gangguan Mata
Kandungan betakaroten yang tinggi dalam buah merah Papua mampu mengatasi banyak jenis penyakit mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Betakaroten diserap oleh tubuh dan diolah menjadi vitamin A.
8. Meningkatkan Kecerdasan
Kandungan omega 3 dan omega 6 dalam buah merah dapat merangsang daya kerja otak dan meningkatkan kecerdasan. Oleh karena itu buah merah cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan pelajar.
9. Meningkatkan Gairah dan Kesuburan
Buah merah, menurut mereka yang mengkonsumsinya, dapat membantu meningkatkan gairah seksual kaum pria. Efek pengobatan bervariasi, ada yang bereaksi setelah 15 menit meminumnya, ada juga yang setelah satu atau dua jam meminumnya.
Vitamin E dalam buah merah Papua dapat membantu meningkatkan produksi sperma. Selain itu, buah merah mengandung energi tinggi, yaitu 360 kalori.
Selain khasiat-khasiat yang telah disebutkan di atas, buah merah Papua dikabarkan dapat juga mengobati penyakit lambung, wasir, gangguan pada paru-paru dan sebagainya.

Manfaat dan Khasiat Mahkota Dewa untuk Kesehatan

Manfaat dan Khasiat Mahkota Dewa untuk Kesehatan



Manfaat Daun Mahkota Dewa

Mahkota dewa atau phaleria papuana atau Phaleriae Fructus adalah tanaman yang populasi asalnya dari Papua.Tanaman ini memiliki ciri-ciri dan beberapa manfaat seperti yang tertulis dibawah ini adalah sebagai berikut.

Buah mahkota dewa berbentuk bulat aga kecil dengan diameter sekitar 4cm, berwarna hijau ketika belum masak dan menjadi merah ketika sudah masak. Kulit buah mengandung saponon, alkaloid dan flavonoid.
Daging buahnya berwarna putih dengan biji berwarna cokelat.

Manfaat Mahkota Dewa Untuk Darah Tinggi

Bahan:

Daging buah mahkota dewa kering : 5 - 6 iris
Daun sambiloto kering : 10 gram
Daun pegagan kering : 15 gram

Cara pengolahan:
Cuci semua daun kemudian rebus dengan 3 gelas air. Ketika air sudah mendidih dan tinggal setengahnya angkat rebusan tersebut. Supaya bersih saring air hasil rebusan tadi. Disarankan meminum setengah gelas sebanyak 3 kali sehari.

Manfaat Mahkota Dewa untuk Lever

Bahan:

Daging buah mahkota dewa kering : 15 gram
Daun sambiloto : 7 lembar
Daun dewa : 7 lembar
Umbi daun dewa : 15 gram
Rimpang temu putih : 15 gram

Cara pengolahan:
Semua bahan di atas dicuci sampai bersih kemudian direbus dengan lima gelas air. Angkat ketika air rebusan tinggal 3 gelas. Saring sebelum di minum. Disarankan diminum 1 gelas 3 kali sehari.

Manfaat Mahkota Dewa Unuk Jantung

Bahan:

Daging buah mahkota dewa kering : 5 gram
Pegagan : 15 gram
Sambiloto kering : 10 gram
Daun dewa : 15 gram
Cara pengolahan sama dengan cara pengolahan untuk lever.

Manfaat Mahkota Dewa untuk Kanker

Bahan:

Daging buah mahkota dewa kering : 5 gram
Umbi kunyit putih : 15 gram
Sambiloto kering : 10 gram
Daun dewa : 15 gram
Cara pengolahan sama dengan cara pengolahan untuk lever.

Itulah bebrapa manfaat khasiat mahkota dewa dan cara-cara pengolahannya seperti diatas.semoga bermanfaat buat semua!

Manfaat Tanaman Sarang Semut

khasiat dan manfaat Tanaman Sarang Semut

Sarang Semut (Myrmecodia pendans) merupakan tanaman yang berasal dari Papua yang secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun. Dan sekarang hasil penelitian modern mendapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti flavanoid, tokoferol, fenolik dan kaya akan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker, sehingga tepat digunakan untuk pengobatan Kanker dan Tumor.
Sarang Semut Sudah Diakui Berkhasiat..!
Sejak diperkenalkan 6 tahun yang lalu sebagai tanaman obat, pengguna Sarang Semut kini semakin betambah, tidak terbatas di Indonesia, tetapi juga digunakan dibeberapa negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dikenalnya khasiat dan manfaat tanaman sarang semut sebagai tanaman berkhasiat tidak lepas dari gencarnya pemberitaan di media massa, yang berlomba-lomba mengulas tentang keajaiban khasiat Sarang Semut. Beberapa media bahkan menampilkan kesaksian dari mereka yang tersembuhkan oleh Sarang Semut.
"Tak heran, setahun terakhir ini Sarang Semut semakin dipercaya dan banyak orang menyandarkan harapan kesembuhan padanya. Kenyataan ini sebenarnya cukup beralasan, apalagi banyak peneliti membuktikannya melalui berbagai kajian ilmiah." — Harian Kompas
"Hasilnya memang mencengangkan, tanaman ini terbukti ampuh mengatasi beragam penyakit berat, seperti: kanker, diabetes, hipertensi, lever, asam urat, dan jantung. Setelah khasiatnya terkuak sejumlah lembaga penelitian tergerak untuk melakukan penelitian mendalam." — Majalah Trubus
"Setelah dicoba selama 5 tahun hasilnya sangat mencengangkan. Penyakit-penyakit seperti kanker, wasir, nyeri sendi, jantung, gangguan ginjal, prostat pun lenyap. Selain itu hasil olahan Sarang Semut juga dapat meningkatkan air susu ibu." — Majalah Natural
Mengapa Sarang Semut Begitu Berkhasiat..?
Keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam Sarang Semut, perpaduan inilah yang diduga membuat Sarang Semut ampuh mengatasi berbagai penyakit.
Karena setiap hari semakin banyak saja hasil positif yang dilaporkan oleh pengguna Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit kanker, tumor, TBC dan sebagainya, maka secara empiris Sarang Semut tidak dapat disangkal lagi telah terbukti sebagai tanaman obat berkhasiat. Dengan kata lain, Sarang Semut telah dikonsumsi oleh banyak orang dan telah terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
"Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat. Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi." - Dr Muhammad Ahkam Subrat, Peneliti Sarang Semut.
Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit yang sudah terbukti dapat diatasi oleh Sarang Semut berdasarkan pengalaman empiris dari para pengguna :
  • Berbagai jenis kanker dan tumor; Seperti kanker payudara, otak, hidung, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit, prostat, dan kanker darah (leukimia)
  • Jantung Koroner dan berbagai gangguan jantung
  • Stroke berat dan ringan
  • Membantu mengobati Lupus
  • Menghilangkan benjolan-benjolan pada payudara
  • Gangguan ginjal dan prostat
  • TBC & masalah paru-paru
  • Ambien (Wasir) baru maupun lama
  • Sakit kepala sebelah , Migrain
  • Reumatik
  • Melancarkan peredaran darah, pegal linu, dan nyeri otot
  • Meningkatkan vitalitas, memperbaiki dan meningkatkan stamina tubuh.
Bukti khasiat dan manfaat tanaman sarang semut tidak hanya ditunjukkan secara empiris. Berdasarkan hasil penelitian ilmiah dari Pusat Bioteknologi LIPI, terungkap bahwa Sarang Semut mengandung senyawa-senyawa aktif yang telah dikenal dalam dunia medis untuk pengobatan berbagai penyakit.
Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah flavonoid, tanin, dan poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.

Manfaat dan khasiat Sarang Semut Papua Untuk Pengobatan

Apa itu sarang semut Papua?


sarang semut papua
sarang semut papua
Sejak dahulu khasiat Sarang Semut Papua ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat pedalaman Papua sebagai obat, Umbi Sarang Semut Papua (Myrmecodia Pendans ) adalah sejenis tumbuhan yang tumbuhnya menempel pada tumbuhan lain yang bentuknya tak beraturan ( seperti palm botol ) dimana didalamnya terdapat rongga-rongga tempat berlalu lalangnya semut.
Tumbuhan endemik ini banyak dijumpai di pedalaman Papua dengan jenis semut hutan yang berbeda dengan semut pada umumnya yang biasa dikenal dengan sarang semut papua dan telah terbukti mengandung senyawa aktif anti kanker, dimana  dalam sarang semut tersebut terkandung dari air liur semut yang mengandung zat antibodi untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit yang sering di alami oleh manusia.

Manfaat dan khasiat sarang semut papua bagi kesehatan

Khasiat Sarang Semut Papua ini biasanya dimanfaatkan oleh beberapa suku di pedalaman Papua sebagai obat untuk mengatasi gangguan rematik dan asam urat. dimana Khasiat sarang semut papua ini telah dibuktikan dengan banyak penelitian manfaaat medis terhadap sarang semut, berbagai literatur menjelaskan bahwa manfaat medis Sarang Semut memang sangat berkhasiat dan dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami dan aman tanpa menimbulkan efek samping seperti : berbagai jenis kanker/tumor (kanker otak, kanker payudara, kanker hidung, kanker lever, kanker paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat dan kanker darah ).
khasiat sarang semut papua
Manfaat & khasiat sarang semut papua

Berikut ini pernyataan para peneliti tentang khasiat sarang semut papua

Sejumlah periset dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah melakukan penelitian manfaat medis terhadap sarang semut seperti yang dikemukan oleh :
Dr Ir Muhammad Ahkam Subroto M.App.Sc.APU : “Sarang semut yang ditemukan di pedalaman Papua mengandung senyawa aktif flavanoid dan tanin yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga ampuh mencegah sekaligus mengatasi serangan kanker”
Sarang semut merupakan sekelompok tanaman epifit yang menggelembung, dipenuhi duri tajam, dan di dalamnya terdapat labirin yang dihuni semut serta cendawan dan lebih lanjut menjelaskan bahwa anggota famili Rubiaceae itu, mampu mengatasi serangan kanker dengan menonaktifkan sel pembentuk kanker (karsinogen) dengan demikian akan menghambat siklus sel dan secara perlahan akan melakukan induksi apoptosis yang akan mematikan sel kanker
Menurut dia, penemuan senyawa anti kanker dalam umbi sarang semut dapat menjadi alternatif pilihan dalam pengobatan bagi penderita kanker. “Secara medis, hingga kini belum ada obat yang benar-benar bisa membunuh sel kanker,” ucapnya. Sementara itu, sarang semut telah melalui uji toksisitas kronis dan terbukti aman dikonsumsi tanpa efek samping.

Manfaat sarang semut papua untuk penyembuhan penyakit

manfaat sarang semut papua
manfaat sarang semut papua
Secara empiris  Manfaat dan khasiat sarang semut papua telah terbukti dapat membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit karena secara empiris seperti yang telah dikemukakan  oleh Ahli Peneliti Utama LIPI Dr. M. Ahkan Subroto,  yang  menyatakan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah Flavonoid, Tanin, dan Poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Tanaman itu berpotensi membunuh semua jenis sel kanker kecuali kanker nesofaring dan secara tradisional digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker dan tumor, seperti kanker otak, hidung, payudara, lever, paru-paru, usus, rahim, kulit, prostat, dan kanker darah. “Bukti empiris di lapangan juga telah banyak ditemukan di Papua.
Banyak masyarakat yang menderita kanker sembuh setelah mengkonsumsi sarang semut,” katanya. Cara mengkonsumsi dapat dilakukan dengan mengeringkan sarang semut dan menumbuknya menjadi bubuk kemudian bubuk di rebus dalam air selama beberapa lama hingga air rebusan berwarna cokelat lalu diminum seperti teh (teh sarang semut) atau anda juga dapat membelinya karena saat ini sudah banyak yang jual teh sarang semut papua dalam bentuk kemasan maupun ekstrak dengan harga terjangkau.
  1. Kanker dan tumor Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut. Kemampuan serta khasiat sarang semut papua juga secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor / kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
  2. Gangguan jantung, terutama jantung koroner Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral yang terkandunga pada Sarang Semut papua , terutama kalsium dan kalium.
  3. Stroke ringan maupun berat Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
  4. Ambeien (wasir) Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
  5. Benjolan-benjolan dalam payudara Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.
  6. Gangguan fungsi ginjal dan prostat Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.
  7. Haid dan keputihan Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
  8. Melancarkan peredaran darah Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
  9. Migren (sakit kepala sebelah) Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
  10. Penyakit paru-paru (TBC) Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.
  11. Rematik (encok) Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
  12. Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
  13. 13. Sakit maag Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri.   Berikut ini manfaat sarang semut papua untuk penyembuhan berbagai macam penyakit

Manfaat Sarang Semut Papua Untuk Stamina

Tambahan manfaat sarang semut Papua untuk pria dan wanita
teh sarang semutSelain telah sarang semut papua telah terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti yang telah disebutkan  di atas, Hasil olahannya dalam bentuk Teh Sarang Semut juga dapat digunakan untuk untuk melancarkan dan meningkatkan ASI, memulihkan gairah seksual, dan memulihkan serta menjaga stamina.
  • Melancarkan dan meningkatkan ASI Kandungan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut Papua diduga memiliki peranan yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet)
  • Memulihkan gairah seksual Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut Papua diduga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan gairah seksual ini.
  • Melancarkan peredarahan darah
  • Memulihkan stamina tubuh Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut Papua diduga memiliki peranan yang penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.
Pemanfaatan sarang semut sebagai obat bisa dilakukan secara tradisonal maupun dalam bentuk ekstraksi dan obat olahan. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif  Sarang Semut papua dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan berbagai macam penyakit.
Semoga artikel tentang manfaat dan khasiat sarang semut papua ini bermanfaat.

Tuesday, November 5, 2013

Grebeg 1 Suro Juga Ada di Sawahlunto

 KIrab Mahisa Suro
Menyambut tahun baru Islam, tepatnya 1 Muharam, Paguyuban Ki Sapu Jagad yang beranggotakan mayoritas masyarakat keturunan Jawa di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menggelar Grebeg Suro, Senin 4 November 2013. Acara ini dimeriahkan dengan pawai budaya disertai ritual-ritual kusus dalam pembuatan bahan pawai.

Pawai akan digelar di Kota Sawahlunto mulai dari pukul 10.00 WIB hingga malam hari. Dalam pawai ini ada arak-arakan ondel berpakaian adat Minangkabau, Manten Sunatan, Sepeda Ontel. Sepeda ontel akan dikayuh oleh orang yang berpakaian tempo dulu. Pawai ini akan diiringi musik tradisional dan Kuda Kepang.

Selain itu, ada tiga unsur yang wajib ada dalam pawai Grebek Suro ini yaitu Nasi Tumpeng, Gunungan Buah dan Ingkung. Nasi tumpeng dibuat setinggi satu meter. Kemudian Gunungan buah setinggi tiga meter dan Ingkung satu ekor ayam utuh.

“Tumpeng, gunungan buah dan Ingkung tidak sembarang buat. Ada ritual kusus pada malam hari sebelum pawai,” kata Iwan, Ketua Paguyuban kepada VIVAnews.com, Senin 4 November 2013.

Ritual kusus yang dimaksud misalnya nasi tumpeng harus dicuci dengan air dari tujuh masjid. Kemudian Gunungan buah harus dimulai dengan zikir dan doa bersama. Dua jenis bahan pawai itu membutuhkan waktu semalam suntuk untuk menyelesaikannya. Sedangkan Ingkung juga melewati doa tersendiri dari ketua Paguyuban.

“Ini tidak sebatas acara pariwisata, tapi jauh dari itu mengandung nilai ibadah,” ujar Iwan.

Pawai akan dimulai dari Kantor Camat Lembah Segar melewati rute Pasar, Lapangan Segitiga dan berakhir di Lapangan Silo. Di sini, Gunungan Buah dan Tumpeng akan dibagikan kepada warga sebagai rasa sukur atas nikmat yang diberikan sang pencipta.

Di lokasi perebutan Gunung buah ada pameran masakan tradisional yang masih bertahan sejak berabad-abad silam. Acara akan dilanjutkan dengan penampilan berbagai kesenian tradisi hingga malam seperti Keroncong, Gamaik dan lainnya.

Kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya digelar oleh paguyuban Ki Sapu Jagad. Paguyuban ini tidak hanya beranggotakan keturunan Jawa. Tapi juga ada masyarakat keturunan Minangkabau. “Semoga dengan adanya acara ini, memberi kontribusi pada perkembangan dunia pariwisata Kota Sawahlunto,” kata Iwan.

Pawai Obor di Depok

Tahun baru Islam 1435 Hijriah juga dirayakan ratusan bocah di Depok. Mereka menggelar pawai obor dengan berjalan kaki menyusuri sejumlah ruas jalan di kota tersebut, Senin 4 November 2013.

Haji Isnan Raseukiy, salah satu panitia acara, mengatakan, acara ini adalah agenda rutin yang digelar tiap tahun. Tujuannya, ialah memupuk kecintaan para generasi bangsa untuk lebih mengenal hari besar Islam.

"Banyak anak yang belum paham dan belum tahu betul tentang tahun baru Islam. Dari sinilah kami mengajak mereka untuk lebih mengenal dan mendalami ajaran Islam. Selain untuk menyemarakkan tahun baru Islam, acara ini juga untuk mempertebal iman," tutur pengurus PAUD Bunga Cendikia itu pada wartawan.

Ketua Front Pembela Islam Depok Habib Idrus Al Gadri mengatakan, untuk tahun baru Islam kali ini pihaknya tidak akan melakukan konvoi. Namun demikian, lanjut Idrus, FPI akan terus memantau dan ikut mengawasi ancaman gangguan sosial yang ada.

"Tahun ini kami pengajian saja, enggak ada konvoi. Namun kami tetap akan mengawasi warung dan tempat-tempat yang menyediakan minuman keras. Jika masih ada, ya akan kami laporkan ke pihak kepolisian," kata Idrus.

Maheso Suro

Sementara itu, warga di Kawasan Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, DIY, menggelar ritual Maheso Suro. Ritual mengarah Maheso Suro ini telah dilakukan bertahun-tahun setiap malam 1 Muharam atau Tahun Baru Islam.

Ritual kirab Maheso Suro ini untuk mengenang Maheso Suro yang dipercaya telah mendatangkan kemakmuran warga di pesisir pantai selatan tersebut.

Satu Suro adalah awal bulan pertama Tahun Baru Jawa, bertepatan dengan 1 Muharam. Kalender Jawa pertama kali diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo 1940 tahun yang lalu, mengacu penanggalan Hijriyah (Islam).

Malam hari menyambut datangnya tanggal 1 Muharam  atau 4 November 2013 (malam), masyarakat di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar prosesi Kirab Tumuruning Maheso Suro yang dimulai pukul 21. 00 WIB.

Dwi Raharjo, Kepala Desa Srigading, menceritakan, dahulu warga Samas dilanda paceklik, tanaman pertanian tidak bisa tumbuh subur. Warga desa selanjutnya memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Beberapa waktu kemudian warga Samas dikejutkan dengan munculnya seekor kerbau berwarna hitam kelam. Kerbau itu oleh perangkat desa kemudian ditangkap dan dipelihara bersama kerbau-kerbau lokal.

Anehnya, setiap kali kerbau tiban itu merusak sawah ladang yang dilewatinya, tanaman di atas tanah-tanah itu justru tumbuh subur. Setelah beranak pinak, mahesa yang muncul pertama kali di Bulan Suro itu pun menghilang entah ke mana.

Karena itu, masyarakat Samas, Srigading selalu mengenang datangnya kerbau hitam itu dengan menggelar ritual Kirab Tumuruning Maheso Suro sejak tahun 1910. "Masyarakat Pantai Samas, memperingati tumuruning Mahesa Suro sebagai lambang kemakmuran," katanya, Selasa 4 November 2013.

Prosesi kirab Tumuruning Maheso Suro ini diawali dari rumah Dwi Raharjo. Umba rampe berupa kerbau, jodang yang berisi aneka makanan (tumpeng) dan buah-buahan, gunungan yang berisi hasil bumi dikirab menuju Pantai Samas yang jaraknya sekitar 1 kilometer.

Setelah tiba di Pantai Samas, uba rampe yang dikirap warga,  oleh Mbah Karyono kaum rois setempat didoakan. Namun sebelum didoakan oleh kaum, 4 orang aliran kejawen yaitu Jumbido, Kamijan, Kaswiyo, Wirosojo juga melakukaan doa dengan membakar kemenyan. Usai didoakan uba rambe berupa gunungan dan makanan diperbutkan warga, sedangkan kerbau mahesa suro dilarung ke laut.

Ini Aplikasi yang Aman dari Penyadapan AS (1)

Mozilla Firefox [ilustrasi]
Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dilaporkan telah menyadap berbagai jenis komunikasi kabel dan Internet warga AS melalui program PRISM.
Terkuaknya penyadapan itu pertama kali disampaikan oleh mantan kontraktor NSA, Edward J Snowden, pada awal Juni 2013 lalu.

Snowden membuka aib praktik badan pemerintahan AS itu dari Hong Kong. Kemudian ia lari mencari suaka sementara di Rusia setelah telantar beberapa minggu di bandara negeri Beruang Merah itu. Snowden sempat dilabeli buronan yang paling dicari pemerintah AS saat itu.

Program rahasia ini diketahui menyadap server berbagai perusahaan teknologi terkemuka, misalnya Google, Apple, Yahoo, Facebook sampai Microsoft. Konsekuensinya, semua produk dari perusahaan itu bisa disadap NSA. Meski beberapa perusahaan itu menolak memberikan akses langsung ke NSA.

Nah, untuk menghindari penyadapan itu, tentu direkomendasikan agar tak menggunakan produk maupun layanan perusahaan itu.

Namun, dilansir dari prism-break.org, Senin 4 November 2013, ada beberapa aplikasi alternatif di luar portofolio perusahaan teknologi itu agar pengguna merasa aman dari penyadapan dan penagawasan.

Berikut beberapa aplikasi itu:

Kategori sistem operasi PC

Debian



Sistem operasi ini dikenal sebagai sistem operasi platform terbuka. Untuk menggunakannya, pengguna (kontributor) harus menyepakati perjanjian sosial dan terikat dengan aturan. Fitur Strict mencantumkan panduan untuk memastikan hanya peranti lunak terbuka yang tersertifikasi yang bisa mendapatkan paket penyimpanan.

Gentoo



Sistem operasi ini mengklaim sebagai distribusi meta. Sistem operasi terbuka ini mengumpulkan aplikasi biner pada mesin pengguna, yang memungkinkan pengusutan secara lengkap program logika.

Linux Mint Debian Edition (LMDE)


Dianggap platform yang paling mudah untuk keperluan distribusi bagi pengguna yang ingin bermigrasi dari Microsoft Windows. Namun, LMDE ini tak mendukung enkripsi disk.

Fedora dan openSUSE


Platform edisi komunitas ini berfungsi sebagai dasar yang relatif stabil bagi perusahaan yang siap mendistribusikan Linux dengan dukungan komersil. Perusahaan di seluruh dunia telah mempercayai RedHat Inc. dan SUSE Linux GmbH karena keterbukaan keduanya selama proses pengembangan.

Selain itu, ada juga program platform OpenBSD, sistem operasi yang diklaim menawarkan keamanan.

Kategori Browser

Tor Browser Bundle (TBB)



Browser ini menawarkan anonimitas yang lebih baik dari browser lain karena sudah difasilitasi dengan enkripsi oleh jaringan Tor. Pengguna diminta hati-hati dan seksama saat memasukkan website pada browser ini. Untuk browser alternatif Android, pengguna bisa mencoba Orbot, browser Tor untuk Android.

JonDonym



Browser privat ini dilengkapi dengan fasilitas layanan anonim oleh JonDo IP dan JonDoFox profile untuk Firefox.

Mozilla Firefox



Jika tak merasa nyaman dengan TBB, Anda bisa mencoba Firefox dengan disarankan mengganti browser dengan alternatif privasi. Alternatif lain dari Firefox bisa menggunakan Iceweasel, browser berbasis distribusi Debian.

Onion Browser



Browser ini melayani surfing situs melalui jaringan Tor yang bekerja pada perangkat iOS.

Bersambung ...

 
equityworld futures pusat