Equity World Surabaya - China, yang pernah menjadi pembeli utama minyak mentah A.S., telah memangkas pembeliannya tahun lalu karena perang perdagangan terus berlangsung. Namun, ekspor minyak mentah AS melonjak 260.000 barel per hari pada Juni ke rekor bulanan 3,16 juta karena Korea Selatan membeli volume rekor dan China melanjutkan pembelian, data dari Biro Sensus AS menunjukkan.
Namun, beberapa orang mempertanyakan dampak langsung dari tarif 10% yang baru. "Mengingat Cina telah mengambil sangat sedikit minyak mentah AS tahun ini, kami melihat sedikit ruang untuk tarif yang secara langsung berdampak pada fundamental pasar," kata Strategis Komoditas Komoditas Penelitian Robo Ryan Fitzmaurice dalam sebuah catatan.
Ekonomi AS tumbuh sebesar 2,1% pada kuartal kedua, data pemerintah menunjukkan pada 26 Juli, mengalahkan ekspektasi ekonom tetapi lebih rendah dari pertumbuhan kuartal pertama.
baca
Equity World Surabaya : Ulasan Mingguan Seputar Pergerakan Logal Mulia Dan Energi
Meskipun demikian, ada bukti bahwa perkelahian dagang berusia 13 bulan itu memakan korban.
Cina minggu ini melaporkan aktivitas manufaktur yang melambat pada Juli. Data A.S. menunjukkan aktivitas manufaktur juga tergelincir bulan lalu ke level terendah dalam hampir tiga tahun, sementara belanja konstruksi turun pada Juni karena investasi dalam proyek-proyek swasta anjlok ke level terendah dalam 1-1 / 2 tahun.
news edited by Equity World Surabaya
0 comments:
Post a Comment