Bloomberg, (5/6) - Saham-saham Eropa melemah, menyusul aksi jual Wall
Street tadi malam ditengah spekulasi para ekonom yang memperkirakan
bahwa the Federal Reserve AS akan mengurangi skala stimulus moneter
secepatnya di bulan September. Index berjangka AS dan saham-saham Asia
juga tergelincir.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,5 persen menjadi 298,12 pada pukul 08:09 am di London di tengah kekhawatiran bahwa the Fed akan segera menarik skala program quantitative easing-nya. Index berjangka Standard & Poor 500 melemah 0,3 persen, sedangkan indeks MSCI Asia Pacific anjlok 2 persen karena Nikkei 225 Stock Average merosot hingga 3,8 persen.
"Ini sangat banyak dipengaruhi oleh sentimen tentang pelonggaran kuantitatif karena hal itu yang akan menjadi hal utama yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar," ungkap Daniel Morris, ahli strategi pasar dari JPMorgan Asset Management kepada Mark Barton di Bloomberg Television London. "Jika kita pikir, karena kuatnya angka penggajian, pelonggaran kuantitatif kemungkinan akan diturunkan lebih cepat dari yang diperkirakan, Anda akan melihat sedikit pelemahan dalam jangka pendek di pasar karena kehilangan likuiditas. Pada akhirnya akan muncul sinyal bullish. "
Ekuitas Asia memperpanjang aksi jual hari ini mengikuti laporan dari Australia bahwa pertumbuhan ekonomi menjadi paling lambat sejak 2011 dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menguraikan strategi baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,5 persen menjadi 298,12 pada pukul 08:09 am di London di tengah kekhawatiran bahwa the Fed akan segera menarik skala program quantitative easing-nya. Index berjangka Standard & Poor 500 melemah 0,3 persen, sedangkan indeks MSCI Asia Pacific anjlok 2 persen karena Nikkei 225 Stock Average merosot hingga 3,8 persen.
"Ini sangat banyak dipengaruhi oleh sentimen tentang pelonggaran kuantitatif karena hal itu yang akan menjadi hal utama yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar," ungkap Daniel Morris, ahli strategi pasar dari JPMorgan Asset Management kepada Mark Barton di Bloomberg Television London. "Jika kita pikir, karena kuatnya angka penggajian, pelonggaran kuantitatif kemungkinan akan diturunkan lebih cepat dari yang diperkirakan, Anda akan melihat sedikit pelemahan dalam jangka pendek di pasar karena kehilangan likuiditas. Pada akhirnya akan muncul sinyal bullish. "
Ekuitas Asia memperpanjang aksi jual hari ini mengikuti laporan dari Australia bahwa pertumbuhan ekonomi menjadi paling lambat sejak 2011 dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menguraikan strategi baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
0 comments:
Post a Comment