Harga minyak merayap lebih rendah di perdagangan Asia pada hari Rabu, mengabaikan tanda-tanda penarikan persediaan AS yang lebih besar dari perkiraan karena kekhawatiran atas memburuknya kondisi ekonomi China dan kenaikan suku bunga membebani.
Harga minyak mentah turun tajam dari tertinggi 2023 di sesi terakhir karena indikator ekonomi yang lemah dari importir utama China terus mengalir, sementara tanda-tanda potensi kebangkitan inflasi AS mendorong dolar.
Sementara harga minyak masih diperdagangkan relatif lebih tinggi untuk tahun ini karena prospek pasokan yang lebih ketat, reli mereka selama dua bulan terakhir tampaknya telah kehabisan tenaga.
Minyak Brent berjangka turun 0,4% menjadi $84,68 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun 0,3% menjadi $80,75 per barel pada pukul 21:18 ET (01:18 GMT).
Inventaris AS melihat API undian besar lainnya
Data dari American Petroleum Institute menunjukkan bahwa stok minyak AS mengalami penarikan 6,2 juta barel yang jauh lebih besar dari perkiraan dalam sepekan hingga 11 Agustus.
Analis mengharapkan penarikan moderat 2,05 juta barel, setelah persediaan yang tidak terduga meningkat selama minggu sebelumnya. Data inventaris pemerintah yang akan dirilis pada hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan penarikan 2 juta barel.
baca
PT Equityworld Futures Trillium Surabaya – Harga Emas Masih Bertahan Di Kisaran Harga Rendah
Persediaan A.S. masih mencatat rekor tertinggi dari akhir Juli, karena negara tersebut melihat permintaan bahan bakar musim panas yang kuat dan karena pasokan minyak global semakin ketat.
Tetapi harga bahan bakar yang lebih tinggi dan belanja ritel yang kuat menjadi faktor kekhawatiran bahwa inflasi AS akan tetap kaku dalam waktu dekat, berpotensi membuat Federal Reserve tetap hawkish untuk beberapa bulan mendatang.
sumber investing.com